Misalnya, duduk santai sambil menyeruput teh hangat, membaca buku favorit di sore hari, berendam air hangat, atau sekadar berjalan santai sendirian di taman.
Aktivitas-aktivitas sederhana ini membantu menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh.Â
Hasilnya, pikiran lebih jernih, detak jantung melambat, dan perasaan jadi lebih stabil. Tanpa disadari, kita sedang memulihkan diri secara alami.
Mengenal Diri Sendiri Lebih Dalam
Seberapa sering kamu benar-benar duduk diam dan bertanya pada diri sendiri, "Apa kabar aku hari ini?" Pertanyaan sederhana ini sering luput dalam hiruk-pikuk aktivitas.Â
Kita terlalu sibuk menjadi versi terbaik bagi orang lain, sampai lupa menengok ke dalam dan mendengar suara hati sendiri.
Me time memberikan ruang untuk merenung. Dalam keheningan itulah kita bisa lebih jujur pada diri sendiri---apa yang sedang dirasakan, apa yang belum selesai, apa yang sebenarnya dibutuhkan.Â
Proses ini penting karena tanpa pemahaman terhadap diri sendiri, kita rentan hidup hanya mengikuti arus, tanpa arah dan makna.
Dengan mengenal diri lebih baik, kamu akan lebih mudah menentukan prioritas hidup, mengambil keputusan yang sesuai nilai pribadi, dan menciptakan kebahagiaan dari dalam.Â
Me time bukan soal menyendiri demi kesendirian, tapi demi kejelasan batin.
Melatih Kemandirian Emosional
Ada kalanya kita merasa tidak lengkap tanpa kehadiran orang lain---entah pasangan, teman, atau keluarga.Â
Ketergantungan semacam ini bisa membuat kita merasa hampa saat sedang sendiri, padahal kesendirian bukan berarti kesepian.