Interview = Basa-basi?
Saya pernah bertanya pada beberapa anak muda: "Menurut kalian, bagaimana rasanya interview kerja?"
Jawaban mereka cukup mengejutkan. "Kaku, Pak. Banyak basa-basinya."
Ada yang bilang, "Kita harus berpura-pura percaya diri, padahal dalam hati gemetar."
Ada juga yang merasa, "Pertanyaannya template semua, jawabannya juga bisa disiapin dari YouTube."
Saya pun mulai mengerti. Mungkin bukan mereka yang salah. Mungkin memang cara wawancara yang sekarang sudah usang bagi dunia mereka yang cepat dan lugas.
Mereka ingin straight to the point. Sementara pewawancara, seperti saya, justru mencari narasi yang utuh. Jadilah dua dunia yang bertabrakan.
Gen Z Bukan Tak Mampu, Hanya Butuh Ruang yang Berbeda
Dalam banyak kesempatan, saya menyaksikan sendiri kemampuan Gen Z yang luar biasa. Mereka cepat belajar, kreatif dalam menyelesaikan masalah, dan punya inisiatif yang segar. Tapi begitu di ruang interview yang formal, sebagian dari mereka justru tampak "gagap"---bukan secara literal, tapi secara sosial.
Saya jadi bertanya-tanya:
Apakah wawancara kerja tradisional masih relevan? Atau sudah waktunya kita pikirkan ulang?
Mungkin sudah saatnya dunia kerja mempertimbangkan metode baru seperti:
- Simulasi pekerjaan langsung,
- Tes berbasis video pendek,
- Kolaborasi dalam kelompok kecil,
- Atau bahkan asesmen berbasis gamifikasi.
Bukan sekadar untuk mempermudah, tapi agar proses seleksi bisa mengenali potensi nyata, bukan hanya kecakapan berbicara formal.
Mengubah Cara Kita Memahami Generasi Baru
Saya pribadi percaya, Gen Z bukan generasi manja atau lemah komunikasi. Mereka hanya dibentuk oleh ekosistem yang berbeda dari generasi sebelumnya. Dan kita tidak bisa memaksakan cara lama untuk menilai mereka.
Sebagai interviewer dari generasi yang lebih dulu, saya pun belajar---bahwa memahami bukan berarti menyeragamkan. Kadang, untuk bisa benar-benar melihat potensi seseorang, kita perlu mengubah cara kita memandang dan bertanya.
Jangan-jangan, justru di balik jawaban pendek dan ekspresi canggung itu, tersimpan kreativitas yang belum sempat diberi panggung.