Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kecemasan dan Harapan Pekerja Pasca Krisis Covid-19

11 Juli 2021   06:55 Diperbarui: 12 Juli 2021   07:37 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desain kantor pasca-pandemi (SHUTTERSTOCK via properti.kompas.com)

Para pemimpin harus mempertimbangkan untuk meningkatkan frekuensi pembaruan insan perusahaan, baik untuk membagikan apa yang sudah diputuskan maupun untuk mengomunikasikan apa yang masih belum pasti.

Sebagian besar organisasi belum secara jelas mengomunikasikan visi untuk pekerjaan pasca pandemi. Insan perusahaan menyampaikan bahwa organisasi mereka telah mengomunikasikan visi pasca pandemi secara 32% dikomunikasikan dengan baik, 28% samar-samar dikomunikasikan, dan 40% tidak dikomunikasikan.

Insan perusahaan yang tidak dikomunikasikan merasa cemas terhadap masa depan. Kurangnya visi atau rencana yang jelas untuk pekerjaan pasca pandemi membuat insan perusahaan khawatir dan cemas, 47 persen dari mereka merasa kurangnya visi yang jelas tentang dunia pasca pandemi menjadi perhatian.

Pada organisasi yang berkomunikasi secara samar, atau tidak sama sekali, tentang masa depan pekerjaan pasca pandemi, hampir setengah dari insan perusahaan mengatakan hal itu membuat mereka khawatir atau cemas. 

Kecemasan diketahui menurunkan prestasi kerja, mengurangi kepuasan kerja, dan secara negatif mempengaruhi hubungan interpersonal dengan rekan kerja, di antara penyakit lainnya. Untuk ekonomi global, hilangnya produktivitas karena kesehatan mental yang buruk---termasuk kecemasan--- mencapai $1 triliun per tahun (penelitian McKinsey April 2021).

Kebijakan yang Dibutuhkan Insan Perusahaan (File by Merza Gamal)
Kebijakan yang Dibutuhkan Insan Perusahaan (File by Merza Gamal)
Kurangnya komunikasi yang jelas tentang masa depan pekerjaan pasca pandemi juga berkontribusi terhadap kelelahan insan perusahaan. Hampir setengah insan perusahaan yang disurvei mengatakan mereka merasakan beberapa gejala kelelahan di tempat kerja. 

Insan perusahaan yang mengalami kelelahan cenderung tidak menanggapi permintaan survei, dan individu yang paling kelelahan mungkin telah meninggalkan angkatan kerja---seperti halnya banyak wanita, yang telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh krisis Covid-19.

Insan perusahaan yeng merasa cemas karena kurangnya komunikasi organisasi tentang masa depan perusahaan lebih cenederung merasa kelelahan. 

Kurangnya faktor kejelasan visi perusahaan menyebabkan kecemasan bagi insan perusahaan, dan survei menunjukkan bahwa 2,9x  lebih mungkin mengakibatkan kelelahan tingkat sedang hingga tinggi. 

Rekomendasi yang jelas untuk pemimpin organisasi adalah untuk dapat berbagi lebih banyak dengan insan perusahaan, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan insan perusahaan sekarang.

Insan perusahaan menginginkan fleksibilitas dalam bekerja. Jadi bagaimana organisasi membantu insan perusahaan yang cemas dan kelelahan? Salah satu caranya adalah dengan mengetahui apa yang diinginkan mereka untuk masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun