Kenangan padanya pada pembaringan untuk menjaganya
Rupanya terminal terakhirnya di pagi itu..
Oooh. Suara lembutnya yang sayup mengalun tidak membersamai lagi
Sang Khalik memilihnya untuk kembali
Kembali haru mengikat hati
Yang terkenang usapan tangannya yang semakin menua kepada wajah-wajah kami
Berucap lirih berpesan sedari kami kecil hingga menjelang hayatnya
Rabbighfir l, wa li wlidayya, warham hum kam rabbayn shaghr.
Bila tiba waktunya tak ada yang bisa menundanya giliran itu akan datang
Sesuatu yang pasti namun tak pernah ada yang tahu kapan datangnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!