Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ahh Nanti Saja, Senja di Penghujung Ramadan

8 April 2024   19:44 Diperbarui: 8 April 2024   19:48 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Entah kenapa, sebagian manusia ketika akan melakukan kebaikan selalu berkata "Ahhh nanti saja...". Katanya, besok-besok masih ada waktu. Selalu gampang berdalih, "Nanti saja". Menunggu waktu yang tepat, menanti saat yang pas. Lalu berkata lagi, "Ahhh, nanti saja".

Kumandang Azan telah menggema, waktu sholat telah tiba. Namun hati berkata, "Ahh nanti saja...". Tadarus dan tilawah sepanjang puasa harusnya khatam, namun karena enggan melakukannya lalu berkata "Ahh nanti saja...". Saat membaca pamflet yayasan anak yatim yang bertuliskan "Salurkan sedekah Anda untuk anak yatim" pun masih terbersit di hatinya, "Ahh, nanti saja...". Kini puasa tinggal satu hari lagi, zakat fitrah pun harus dibayarkan. Mungkin masih berkata, "Ahhh, nanti saja..." Padahal uang di dompetnya sangat cukup untuk sedekah dan membayar zakat. Lagi-lagi, "Ahhh, nanti saja...".

Hidupnya sudah lebih mapan dan tempat tinggal jauh dari orang tua di kampung. Sebentar lagi lebaran tiba, sang ibu pun mengirim WA untuk anaknya. Sekadar menanyakan, apakah lebaran kali ini pulang kampun? Sang ibu yang ingin sedikit mengobati rasa rindu kepada anaknya. Si anak pun bisa langsung membalas pesan WA ibunya. Tapi karena kesibukan urusan dunia, akhirnya da;lam hati berkata "Ahh nanti saja...."

Sang ayah pun sudah tua renta. Tidak berdaya lagi, dimakan usia. Untuk berdiri menopang tubuhnya pun berat, akibat penurunan fungsi tulang-tulang di kakinya. Sudah berbulan-bulan. Tapi ssayangnya, si anak pun belum bisa meluangkan waktu untuk menjenguknya, Sekadar menghibur dan mendoakan sang ayah yang keadaannya kian memburuk. Masih saja berkata, "Ahh nanti saja..."

Senja akhirnya tiba di penghujung ramadan. Di malam terakhir bulan puasa. Si anak pun belum bisa menyampaikan salam kepada orang tuanya. Karena terlalu mudah berkata, "Ahhh, nanti saja..."

Ahhh, nanti saja. Ungkapan yang kini disesali banyak orang saat waktu termakan usia.  Tidak lagi bisa ke sana ke sini. Urusan dunia pun mulai surut. Kesibukan telah melenakan. Waktu berharga banyak terbuang percuma. Begitu banyak tindakan yang disesalinya kini. Mana ucapan "Ahh nanti saja..."? Sementara pintu taubat telah tertutup. Ramadan pun telah pergi dan belum tentu ditemuinya kembali.

Ahh, nanti saja. Ketika cambuk malaikat sudah di depan mata. Ketika tilawah tidak lagi berguna. Ketika amalan sholat tidak lagi bisa menolong. Ketika sedekah tidak berarti lagi. Ketika ramadan tidak ditemui lagi. Ketika sang ibu telah terbujur dengan mata tertutup. Bahkan ketika sang ayah tidak lagi mampu bernafas, tutup usia. Lalu, masih berharap kabar dari orang tua? Ahh, nantib saja.

Akibat "Ahh nanti saja...". Tangisan pun tidak berarti lagi. Menyesal jadi percuma. Berduka, meratap kehilangan tidak ada artinya lagi. Semua sudah terlambat, waktu pun sudah tidak bisa diputar kembali. Semuanya akibat, "Ahh, nanti saja..."

Lalu hari ini, masihkah di antara kita masih berani untuk berkata, "Ahh, nanti saja...". Untuk berbuat kebaikan dan menebar manfaat kepada sesama, di mana pun. Renungkan dan renungi, sebenarnya kita ini dari mana dan mau ke mana pergi?

Ahh, nanti saja. Senja pun tibad di penghujung ramadan. Siapapun yang menyia-nyiakan waktu maka nanti waktulah yang akan menyia-nyiakan dirinya. Salam literasi #NgabubuRead #HikmahRamadan #TBMLenteraPustaka

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun