Mohon tunggu...
Syaiful Rahman
Syaiful Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya suka membaca dan menulis. Namun, lebih suka rebahan sambil gabut dengan handphone.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Melupakan Asal dan Tempat Berpulang!

21 Maret 2024   17:35 Diperbarui: 21 Maret 2024   17:38 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.pexels.com

Jika hidup ini disebut sebagai sebuah perjalanan, tentu ada asalnya dan ada yang dituju. Mustahil kita tiba-tiba ada di dunia ini dan tanpa ada alasan apa pun. Semua pasti ada asalnya dan ada tujuannya.

Bila kita mengulik dalam firman Tuhan, jelas dikatakan bahwa kita berasal dan akan kembali kepada Tuhan. Inna Lillahi wa inna Ilaihi raji'un. Pada saatnya kita pasti akan kembali pulang kepada-Nya.

Bila kita telah mengetahui asal kita, pastikan kita tidak pernah melupakan itu. Jangan sampai kita seperti kacang lupa pada kulitnya. Lupa terhadap asal akan membuat kita kehilangan kendali dan arah dalam perjalanan hidup.

Sungguh berbahaya bagi seseorang yang lupa terhadap asal dan tempat berpulang hidupnya. Dia tentu akan menjalani hidup dalam kebingungan dan kehampaan. Dia akan mencari sandaran kepada makhluk (harta, tahta, manusia, dan lain sebagainya selain Tuhan) yang lemah.

Jika dia menyandarkan hidupnya kepada makhluk, habislah dia. Sebab dia akan mengkhianati naluri kemanusiaannya. Dia akan diperbudak oleh makhluk yang dijadikan sandarannya itu.

Sebaliknya, jika dia menyandarkan hidupnya kepada Sang Pemberi hidup, yaitu Tuhan, tentu dia akan merdeka. Dia tidak akan diperbudak oleh makhluk. Dia akan menempatkan makhluk sesuai dengan proporsinya sesuatu dengan tuntunan Sang Pemberi hidup.

Di samping itu, agar perjalanan hidup kita ini tidak hampa maka amat penting untuk senantiasa mengingat alasan keberadaan kita. Tuhan mengatakan bahwa alasan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu, semua tindakan yang kita lakukan sudah seyogiyanya berorientasi pada ibadah.

Kita perlu selalu melakukan evaluasi apakah semua fasilitas yang diberikan Tuhan sudah diorientasikan kepada ibadah atau belum. Jangan sampai semua fasilitas yang diberikan kepada kita hanya dipakai untuk memuaskan hawa nafsu belaka. Sebab semua fasilitas itu pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya.

Ketika kita pulang kepada-Nya, tentu kita akan ditanya tentang semua hal dalam perjalanan hidup ini. Mulai dari yang terkait dengan fasilitas yang telah diberikan-Nya hingga bekal yang dibawa. Sudahkah fasilitas itu digunakan sebagaimana mestinya? Berapa bekal yang kita bawa pulang?

Oleh karena itu, setelah kita tahu arah pulang kita maka alangkah lebih baik bila kita menyiapkan segala sesuatu. Kita perlu menyiapkan bekal yang cukup agar bisa sampai tujuan dengan selamat. Sebab kepulangan kita ke hadapan Tuhan tidak akan pernah bisa diulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun