Mohon tunggu...
Melli Apriani
Melli Apriani Mohon Tunggu... mahasiswa -

percayalah dengan kemampuan sendiri, itu menjadi modal untuk mencapai keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi yang Nyata

9 Januari 2016   15:01 Diperbarui: 9 Januari 2016   15:13 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 disaat kami sedang saling adu mulut, sifa jongkok sambil menangis tersedu-sedu

 “hayooo lu nangis sifanya, entar dia ngadu ke bapaknya,hayooo luu “ aku mulai menakut-nakuti mereka

“huhuhuhu… gua bilangin bapak gua lu !!!” sifa menangis berlari ke arah rumah dan mengadu kepada bapaknya

“tuh kan dia ngadu,lu siii pada jahat banget ngatain dia” ucapku

 Rima, ika, dan widya lalu sontak berlarian kocar-kacir kerumah mereka masing-masing karena takut akan aduan sifa.

Pernah kami berempat sedang bermain sepeda bersama, lalu ika datang dan ingin ikut bersama kami tetapi dia tidak punya sepeda


 “kamu pada mau kemana ?” Tanya ika

 “mao jalan-jalan sore, kenapa ???” jawab libi dengan jutek

“aku ikut donggg” ucapnya dengan tampang memelas

 “gak liat apa lu sepedanya udah pas” lala membentak kesal

“lagian tumben-tumbenan nyamperin kita, widya sama rima pada kemana emang?” tanyaku

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun