Aku hanyalah kotak empat persegi, tempat menampung lembaran putih suara-suara penentu kuasa berhias gambar para kandidatÂ
Aku hanyalah kotak sederhana di pesta demokrasi anak negeri yang merindu kuasa yang menghidupkanÂ
Aku hanyalah kotak suara bisu, yang menjaga kemurnian daulat rakyat di tengah rayuan para seteru demokrasi . Â
Namun,Â
Ijinkan aku bersuara sekali ini saja dalam sebuah tanya:Â "benarkah politik itu kejam?"Â Â
Ijinkan aku bersuara sekali ini saja dalam sebuah opini: "Sesungguhnya politik itu mulia, dia adalah jalan menuju kuasa, untuk sejahtera negeri!" Â
Ijinkan aku bersuara sekali ini saja dalam sebuah asa: "berpolitiklah dengan hikmat kebijaksanaan dalam damai dan sejahtera!"Â