Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gurindam Ramadhan

4 Juni 2018   14:18 Diperbarui: 4 Juni 2018   14:43 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: wow.tribunnews.com)

Malam sunyi bulan ampunan,
Bangun malam tahajud bercucuran

Malam akhir jelang subuh,
Sahur bersama keluarga seluruh.

/12
Lailatul qodar selalu dinanti,
Bagi para pencari tak kenal henti

Menghitung dari hari ke hari,
Genap ganjil diberi ciri

Siang malam hati terpatri,
Berharap mimpi bertemu yang terpuji

Apalah inti yang dicari,
Seribu bulan semalam sangatlah berarti


Siapa yang tak mau diberi,
Mari kita berburu di malam sunyi.

/13
Ramadhan bulan mulia,
Qur'an di turunkan di dalamnya

Kalam suci dari Tuhan Karima,
Dibawa jibril malaikat ternama

Muhammad bin Abdullah rasul penerima,
Manusia agung penuh wibawa

Diturunkan di Makkah mukarromah,
Ke Madinah munawwarah Nabi hijrah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun