"Putraku... Engkau datang pada malam seperti ini, tanpa ucapan, tanpa salam. Apakah manisnya anggur telah menghancurkan suaramu, hingga tak ada lagi kata-kata yang bisa kau ucapkan pada ayahmu? Apakah hening ini yang kau persembahkan setelah segala pengorbanan?"
(Bayangan Putra tetap diam, hanya menunduk, tidak ada gerak ataupun kata. Keheningan menggantung di udara, seperti kabut yang perlahan mencekik harapan. Sultan Ageng bangkit d
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI