Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Harga Minyak Dunia Terus Naik Meskipun AS dan Beberapa Negara Konsumen Utama Melepas Cadangan Strateginya?

3 Desember 2021   18:37 Diperbarui: 3 Desember 2021   19:56 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: istockphoto.com

Alasan utama bagi AS adalah adanya penyebaran pandemi Covid-19. Di satu sisi, pandemi menyebar tapi pemerintah AS dalam memerangi pandemi mengalami keterbatasan. Di bawah latar belakang penurunan ekonomi, Federal Reserve mengeluarkan mata uang yang berlebihan, terus merilis stimulus, dan mengadopsi kebijakan fiskal yang sangat longgar, sementara tingkat defisit fiskal pemerintah mencapai 13%, namun dalam kondisi demikian pemerintah masih memperluas pengeluaran.

Pelepasan stimulus yang berlebihan dari The Fed telah menjadi masalah lama selama bertahun-tahun, tetapi ketika semua peluru habis, hasilnya pasti akan sulit dipertahankan. Untuk mengatasi masalah ini, The Fed perlu menaikkan suku bunga, dan kenaikan suku bunga di AS telah dipolitisasi.

The Fed harus mempertimbangkan pendapat Gedung Putih, dan Gedung Putih harus menghadapi pertengkaran antara kedua pihak, semakin lama inflasi, semakin berakibat buruk.

Di sisi lain, undang-undang pencarian bantuan skala besar Washington yang berturut-turut pada awalnya dimaksudkan untuk meyakinkan warganya, tetapi hasilnya justru membuat mereka jadi males dan tidak mau bekerja.

Untuk menebus kerugian yang disebabkan oleh pandemi, pemerintah federal AS memberikan subsidi kepada pengangguran sebesar US$ 400 per minggu. Subsidi ini kemudian dikurangi menjadi US$300. Jika asuransi pengangguran ditambahkan, orang-orang ini akan menerima lebih dari US$ 2.000 sebulan meskipun mereka tidur-tiduran di rumah, selain itu masih ada penghasilan lain, selain berbagai subsidi tunai.

Bagi banyak pekerja kerah biru, ini lebih tinggi dari pendapatan mereka dari pada harus docking barang di pelabuhan, mengemudi truk, dan bekerja sebagai kasir. Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada kekurangan barang, permintaan, dan pekerjaan di AS, tetapi karena orang-orangnya tidak mau bekerja lagi.

Tentu saja itu terjadi, karena sebenarnya tunjangan pengangguran tidak boleh tidak terbatas. Tunjangan pengangguran yang dibayarkan oleh negara bagian di AS umumnya 3 hingga 9 bulan. Oleh karena itu, beberapa anak muda akan mencari pekerjaan jangka pendek lain ketika tunjuangan mereka akan berakhir, dan kemudian mereka akan mengundurkan diri secepatnya.  Dan selanjutkan pulang dtidur-tiduran sambil menunggu tunjangan pengangguran lagi.

Data pemerintah federal juga menggambarkan hal ini. Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada 12 November lalu menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang mengundurkan diri secara sukarela pada September tahun ini meningkat 164.000 menjadi rekor 4,434 juta. Ini telah melonjak ke rekor tertinggi untuk bulan kedua berturut-turut. Tingkat turnover sukarela juga naik dari 2,9% menjadi 3%, tertinggi sejak tahun 2000.

Persoalan ini sama dengan persoalan sebelumnya, juga tidak terpecahkan. Bisakah pemerintah Biden menarik kembali duit yang sudah dikeluarkan untuk hal ini? Tidak mungkinlah. Oleh karena itu, aksi bersama beberapa negara konsumen minyak utama pun tidak akan mampu secara fundamental mendinginkan harga domestik di AS.

Saat ini bahkan pengentasan masalah-masalah besar dalam negeri AS tidak dapat dipisahkan dari kerjasama masyarakat internasional, dan kerjasama semacam ini tidak dapat dengan mudah dicapai dengan meneriakkan kerjasama dengan beberapa sekutu setianya.

Saat ini, tidak sedikit terdapat masalah serius di AS, bahkan banyak masalah justru meledak dan serius. Dapat dikatakan bahwa itu dalam keadaan krisis secara keseluruhan. Prioritas utama Biden adalah mengharapkan lebih banyak negara membantu AS untuk mengatasi masalah internal AS sebanyak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun