Hal ini menyebabkan Boeing menderita kerugian besar, meskipun Boeing AS kemudian menyatakan telah memperbarui modifikasi dan pengujian, negara lain masih tidak benar-benar mau terus langsung menggunakannya.
Sebaliknya, mereka mengamati dan menunggu sikap Tiongkok, mereka akan mengopeasikannya lagi satu demi satu hanya setelah Tiongkok yakin tidak ada masalah.
Dan jika AS terus mempersulit Tiongkok dalam sertifikasi kelaikan udara C919, Boeing mungkin menanggung beban dan menjadi korban lagi. Yang harus membayar mahal bukan Tiongkok, karena ukuran pasar Tiongkok terletak di sini.
Jika Tiongkok tidak diizinkan ekspor C919, Tiongkok masih bisa menjual pesawat dalam jumlah besar untuk keperluan domestik.
Namun, jika Boeing kehilangan pelanggan besar Tiongkok, kerugian mereka pasti akan lebih parah.
Hingga kini Tiongkok masih belum mengakui pesawat penumpang Boeing 737 MAX yang ditingkatkan, dan jika masih belum diakui oleh Tiongkok, Boeing tidak hanya akan tidak dapat bergerak di Tiongkok, tetapi bahkan akan terhalang oleh suara Tiongkok di seluruh dunia.
Pangsa pasar mereka pasti akan menyusut lagi lebih dalam. Ketika saatnya tiba, tujuan menekan Tiongkok tidak akan terpenuhi, dan mereka akan sangat rugi.
Tampaknya sekarang Tiongkok jelas ingin menggunakan ini untuk menekan AS, dengan prinsip jika orang lain mneghormati saya satu akan saya bayar kembali lebih dari satu.
Jika AS benar-benar berani terus mempersulit untuk sertifikasi kelaikan udara untuk C919, Â Tiongkok akan tidak keberatan putus hubungan dengan AS, dan melihat apakah dampak kerugian Tiongkok di pasar internasional lebih besar atau kerugian AS terhadap pasar Tiongkok lebih besar.
Lagi pula, tidak ada masalah dengan uji kinerja C919, tetapi merupakan fakta yang tak terbantahkan bahwa pesawat Boeing &37 MAX memiliki cacat. Langkah Tiongkok tidak hanya untuk hak dan kepentingan sahnya sendiri, tetapi juga tampaknya berkontribusi pada perlindungan untuk negara-negara di dunia dari penindasan monopoli perusahaan-perusahaan AS.
Meski AS masih dalam posisi dominan di industri penerbangan, Tiongkok tidak akan memberikan kemudahan bagi mereka, setidaknya jika ingin memberikan sanksi kepada Tiongkok, AS harus hati-hati menimbang apakah bisa menanggung konsekuensinya.