Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pesawat Sipil Komersial Tiongkok C919 Terancam Kesulitan Memperoleh Sertifikasi FAA dan EASA

27 September 2021   15:13 Diperbarui: 27 September 2021   15:24 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, negara mana pun di dunia yang ingin menjalankan teknologinya sendiri, harus terlebih dahulu memiliki sertifikat kelaikan udara FAA dan EASA.

Karena Eropa dan AS dalam bidang penerbangan sipil berkembangnya telah relatif awal, mereka sangat berwenang dalam menentukan standar operasi komersial, jadi pada dasarnya terserah mereka untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan sertifikat kelaikan udara atau menolaknya.

Saat ini peraturan di bidang penerbangan sipil pada dasarnya dirumuskan oleh AS dan Uni Eropa (UE), peraturan administrasi penerbangan negara lain juga harus memperhatikan peraturan yang relevan dari AS atau UE, dan kadang-kadang bahkan mereka yang memberi peraturan kepada negara lain.

Oleh karena itu, jika produk teknologi penerbangan suatu negara ingin memasuki pasar internasional, maka harus mendapatkan sertifikat kelaikan udara dari AS atau UE.

Kini C919 yang dikembangkan Tiongkok sudah memasuki tahap uji operasional. Setelah uji dalam negeri selesai, ketika mereka ingin melanjutkan uji operasi internasional, untuk sertifikasi kelaikan udara akan mendapat batu sandungan dari AS dan UE.

Sekarang AS dan UE menikmati terlalu banyak kekuatan dalam dunia  penerbangan sipil. Jika negara lain melanggar kepentingan mereka, mereka secara alami tidak akan mengeluarkan sertifikat kelaikan udara dan menggunakan metode yang tidak adil ini untuk memberikan sanksi kepada negara lain.

Oleh karena itu, dalam uji domestik di Tiongkok, C919 sudah mendapatkan nilai kelulusan. Namun, departemen kontrol lalu lintas udara AS dan UE masih tidak mau mengeluarkan sertifikat kelaikan udara. Mereka telah mencari berbagai alasan untuk menunda kemajuan,  atau bahkan karena tidak mengeluarkan sertifikat kelaikan udara, juga menemukan alasan untuk tidak mengizinkan pesawat C919 untuk berpartisipasi dalam beberapa tes penting.

AS dan UE ingin menggunakan metode ini untuk menunda waktu C919 untuk dioperasikan secara internasional, dan mereka bahkan mungkin mencari alasan untuk menghentikannya dan membuat C919 agar tidak laku lagi.

Seperti diberitakan sudah ada ribuan pesanan C919 dari negara-negara di seluruh dunia yang menunggu untuk membeli. Jika Tiongkok memperoleh sertifikat kelaikan udara, maka akan ada aliran manfaat dan kemitraan yang stabil.

Namun AS dan UE telah menunda untuk tidak mengeluarkan sertifikat kelaikan udara ke Tiongkok, yang tidak hanya akan menyebabkan C919 jika dioperasikan secara internasional akan menaghadapi masalah, tetapi juga sejumlah besar pesanan juga bisa tertunda, sehingga berakibat akan banyak negara memilih untuk membatalkan pesanannya.

AS dan UE ingin melihat situasi seperti itu untuk menekan perkembangan industri pesawat sipil/komersial dalam negeri Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun