Hidrolik
Dalam mendisain pesawat, ada lagi satu sistem yang sangat penting yaitu sistem hidrolik, sistem ini seperti sistem aliran darah pada tubuh, berdasarkan perambatan energi dan kekuatannya. Â Sistem hidrolik jet tempur Gen-3 jauh lebih ruwet dari Gen-2, ada ribuan titik yang harus dites, Â dan teknologi simulasi komputer pada saat itu masih belum maju, hanya bisa dibangun satu unit "test bench unit" untuk semua sistem hidrolik dalam mengukur semua sistem pesawat.Â
Foto dibawa ini adalah sebuah test bench unit hidrolik khusus dibangun oleh peneliti untuk sistem hidrolik J-10: Dibangun berdasarkan keadaan pesawat sebenarnya secara geometric layout, dengan perbandingan 1:1. Asal ada satu tempat minyak bocor berarti semua sistem akan gagal, dalam hal ini tidak boleh gegabah. Saat itu tidak ada yang dinamakan hari minggu, tidak pernah istirahat, semua berada di tempat kerja. Cerita Huang You () ketika itu sebagai kepala kelompok bagian hidrolik AVIC.

Disain dari setiap sistem 'J-10" telah mengalami "iteration" berkali-kali. Mungkin menurut pandangan orang luar mengira inovasi penuh kretiviatas dan kegiatan yang menyenangkan, tapi bagi peniliti "J-10" yang disebut orang luar inovasi adalah suatu kerja keras yang membosankan  dari tahun ke tahun, dari hari ganti hari, bekerja mati-matian dengan tanpa mengeluh dan tanpa mau melepaskannya.
Cheng Qinglin menceritakan: Setiap langkah selalu ada saja "jalan buntu." Jika tidak bisa melangkah dari halangan ini, maka seluruh proyek akan bubar. Satu hari bisa diatasi dan bisa dilewati semua merasa senang, tapi nesok hari pusing lagi.
Huang You mengatakan: Tapi saat itu semua mempunyai satu semangat yang tinggi, tidak merasa lelah. Karena bagi seorang yang benar-benar merasa gembira, maka tidak akan merasakan lelah, perasaan antusias telah membakar setiap orang.

Xue Chishuo () yang lulus dari Universitas Industri Barat Laut (Xi Bei) Tiongkok () yang lulus pada tahun 1961 bergabung dengan Pabrik Pesawat Chengdu. Setelah pesawat "J-10" melakukan keseluruhan tugas uji terbang. Dia diangkat menjadi wakil komandan lapangan.
Xue menceritakan: Saat itu benar-benar saya harus terus mengikuti progress dari produksi pesawat, terus berada di bengkel/unit produksi, jarang beristirahat, terus bekerja hingga larut malam jam 12 baru beristirahat, kadang juga hingga esok pagi harinya jam 5 pagi baru pulang ke rumah, tapi jam 8 pagi kembali lagi ke pabrik.
Seluruh pabrik seperti medan perang, semua personil dalam seluruh unit sangat bersemangat. Karena mereka menyadari yang mereka produksi adalah pesawat yang benar-benar yang masih belum ada sebelumnya di Tiongkok.