Untuk membuat "skin model S" diperlukan mesin canggih khusus yang daya tarik melebihi 1000 ton, tapi saat itu Tiongkok hanya memproduksi pesawat Gen-2 dengan mesin milling dan bubut model lama.Â
He Chongzhi menceritakan: Kemudian kita mengakali dengan diatasnya dibuatkan alat pengepres dengan memnggunakan banyak kelingan dan tanah. Untuk membuat "skin model S" ini. He Chongzhi dan rekan-rekannya memrlukan dua tahun lebih baru berhasil.

Akhirnya satu per satu kesulitan bisa diatasi dan  semua bisa diatasi, selanjutnya akan masuk ke tahap pengintegrasian keseluruhan kerangka pesawat.
Satu bagian yang kritis mengalami satu kesulitan, landing gear telah mengalami masalah. Beban tekanan leading gear yang ketika pesawat landing sangat besar, tekanan maximum mencapai puluhan kali dari berat/bobot pesawat. Sedang usia landing gear dituntut harus memiliki usia yang sama dengan umur pesawat, ini harus bisa menanggung beban ribuan kali uji coba landing.
Sedang berdasarkan disain, "J-10" take-off landing termasuk dalam keseluruhan kerangka, teknik pengelasan yang konvensional tidak mungkin bisa merelisasikannya.
Zhang Lin () mantan kepala produksi untuk part besar AVIC Â menceritakan: Dulu produk lama bisa dengan pengelasan konvensional untuk menyelesaikannya, namun sekarang kerangka keseluruhan penghalusannya sangat sulit berkali-kali bahkan puluhan kali lebih sulit dibandingkan dari pesawat Gen-2 terdahulu, kini semuanya muncul. Â
Karena proses pekerjaannya terlalu sulit, sehingga ada ide untuk berkejasama dengan perusahaan luar negeri. Tapi setelah melalui beberapa kali perrundingan, kerjasama ini tidak pernah tercapai.
Saat itu tugas asembly sudah sangat mendesak karena jadwal waktu yang ditetapkan hanya tersisa kurang dari setengah tahun, sedang untuk produksi landing gear konvensional delivery timenya normalnya memerlukan setengah tahun lebih, lebih lagi untuk landing gear baru. Â Masih ada lagi puluhan program kerja yang harus dikerjakan dari mula.
Dalam keadaan yang sangat mendesak, penanggung jawab untuk sistem hidrolik dan timnya secara proaktif mengusulkan  untuk mengambil alih tugas, bahkan siap menerima perintah komando militer.
Waktu tidak hanya mendesak, tapi pekerjaan harus dikerjakan pelan-pelan, sambil meneliti dan sambil mengerjakannya sekaligus sambil memproduksinya, siang malam pagi sore terus bekerja. Tim dari Zhang Lin seluruhnya terbenam dalam bengkel dan mesin, satu per satu suku cadangnya ditekuni, selembar demi selembar gambar teknis dibuat, mesin mental working lama yang tidak baik dipakai, terpaksa dikerjakan dengan tangan secara manual. Jika cara demikian tidak berhasil, maka dicari cara lain, akhirnya landing gear dapat diproduksi dan diserahkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Â Landing gear "J-10" dalam dunia perindustrian menjadi satu legenda,