Pengalaman sebelum ini adalah memproduksit Jet Tempur Gen-2, hanya sayang pengalamannya pun tidak banyak, bahkan sebagian ada perbedaan yang bersifat berlawanan yang kecil.Â
Dalam mendisain "J-10" telah ditemui banyak sekali dalam keseluruhan struktur bentuk-bentuk yang komplek, berpresisi tiinggi yang toleransi hanya beberapa mikron. Jika mengandalkan mesin bubut dan mesin ketam/milling lama tidak akan mungkin melakukannya. Harus menggunakan mesin teknologi digital.

Ketika itu pemerintah Tiongkok sedang dalam masa "program 863"* dalam program ini diantaranya ada pelajaran untuk integrasi computerisasi, dan Qian Yingzhang ikut serta bersama dengan  gugus tugas ahli, melakukan dari prosedur disain mulai yang paling dasar sekali, sambil mendisain, menguji coba dan membuat (*program penelitian dan pengembangan teknologi tinggi nasional Tiongkok yang dicanangkan pada Maret 1986, di dasarkan pada pimpinan pemerintah, di beberapa daerah terbatas yang lingkup dan targetnya untuk peneltian dasar dari tujuan program nasional).
Dalam mengintegrasikan seluruh struktur dari "J-10" ada bagian kerangka yang sangat komplek sekali, belakangan dinamai "Kerangka Nomor Satu Asia" Hanya untuk mengintegrasikan kerangka/struktur ini, mereka dengan mengikuti prosedur satu per satu dan harus menghabiskan waktu beberapa bulan, dan ketika tiba saatnya untuk menghaluskan, para teknisi tidak berani mulai untuk menghidupkan skalelar mesin millingnya, karena resikonya sangat besar sekali atas barang yang sangat mahal ini, jika terjadi terlalu banyak tergerus sedikit saja maka bisa menjadi scrap tidak bisa terpakai, dan kerjaan selama berbulan-bulan akan jadi sia-sia. Ini benar-benar suatu yang sangat mendebarkan dan membuat kita sangat tertekan. Demikian di ceritakan oleh Yang Wei (/52 tahun) ketika itu sebagai salah satu direktur produksi AVIC.
Akhirnya, "Kerangka Nomor Satu Asia" penghalusannya berhasil dilakukan dalam satu kali jalan, kerangka-kerangka lainnya juga berhasil lolos dari quality control. Ini menjadi satu pembuka jalan bagi sejarah industri penerbangan Tiongkok.
Namun, Qian Yingzhang amsih ada perasaan yang masih ditakutkan dikemudian hari, karena program penelitian ini telah menyalahi prosedur yang normal.
Qian menuturkan: Seorang ahli tua mengatakan pada saya 'kamu Qian Yingzhang benar-benar bernyali besar, kamu sambil mulai bealjar juga sambil menggunakannya, kalian benar-benar tidak takut gagal. Dia mengatakan padahal kalian rupanya tidak memilki sofwarenya.' Qian melanjutkan: Tapi apa boleh buat, karena keadaan mendesak kita, walaupun resikonya sangat besar sekali bagaimana saya tidak harus juga tidak menjalankannya. Pokoknya harus berhasil, tidak boleh gagal. Pokoknya maju terus, setiap hari tidak ada siang dan malam, tidak ada akhir pekan dan minggu, tidak ada liburan, seluruh waktu berada di bengkel (workshop).
Setelah masa disain terlampaui, dan karya pekerjaanya yang membawa banyak kesulitan dan tak terbayangkan sebelumnya, pada saat memproduksi skin pesawat mereka menemukan disain "J-10" menghendaki sayap dan badan pesawat adalah satu kerangka kesatuan, dan skin pesawat itu bukan suatu yang sama beraturan lurus, tapi justru ada sudut kontur-kontur tertentu yang disebut "skin model S"
Sebelumnya pada pesawat Gen-2 bodi pesawat dan sayap pesawat diproduksi secara terpisah, kemudian diintegrasikan. Dua macam pekerjaannya jaraknya sangat besar, pada skin pesawat Gen-3 tuntutannya sangat ketat.
He Chongzhi/59 thaunketika itu sebagai tukang di workshop metal working AVIC, menceritakan: Â " Skin pesawat ini satauannya sangat besar, sedang workbed/meja mesin kita sangat teratas, tidak bisa mengerjakannya, mesinnya sangat simpel sekali.