Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Masih dalam Debar yang Sama

21 Februari 2019   14:03 Diperbarui: 21 Februari 2019   14:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku masih dalam debar yang sama
Gemuruh jantung yang tak henti berirama
Saat menatapmu dalam tangis duka
Saat mentari tergelincir di bibir senja

Bunga-bunga yang mekar merona
Slalu iringi mata indahmu yang mempesona
Kala riang gembira mengganti guratan luka
Dan akupun tetap di sana dalam debaran yang sama

Kala kau berselancar di tengah samudera
Menyibak gulungan ombak raksasa
Dalam dekapan mesra bersamanya
Akupun tetap menyimpan debar yang sama

Andaipun kau putuskan akhirnya
Berjalan di altar cinta
Merenda hari bahagia usai derai hujan semalaman
Yang habiskan air mata kesedihan

Rasanya akupun akan tetap menunggu
Dalam debar sama penuh rindu
Hingga kelak jantung ini membeku
Dan bibir ini tak sanggup lagi memanggil namamu

Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun