Mohon tunggu...
Hustika U. Isa
Hustika U. Isa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo

Halo saya tikaa, mahasiswa dari jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Vibes Keluarga yang Berbeda dalam Menjalani Ramadhan Tanpa Bersama-sama

14 Maret 2024   16:15 Diperbarui: 14 Maret 2024   16:42 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam. Ramadan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan memperingati turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW.

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan Ramadan biasanya berlangsung selama 29--30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadits.

Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramia atau ar-rama, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Bangsa Babilonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus. Bulan kesembilan, yaitu bulan Ramadan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.

Pada dasarnya, Ramadan bukan hanya tentang puasa dan ibadah ritual, tetapi juga tentang kebersamaan, keakraban, dan solidaritas keluarga. Namun, ketika anggota keluarga terpisah secara fisik, baik oleh jarak geografis atau perubahan keadaan, nuansa dan pengalaman Ramadan pun berubah. Penyelidikan lebih lanjut tentang bagaimana pengalaman ini memengaruhi dinamika keluarga dan persepsi spiritual individu menjadi penting dalam memahami tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menjalani Ramadan tanpa bersama-sama.

Dalam esai ini, kami akan mengeksplorasi fenomena "Vibes Keluarga yang Berbeda Dalam Menjalani Bulan Ramadhan" selama bulan Ramadan, dengan fokus pada pengalaman individu dan dinamika keluarga yang terlibat. Kami akan membahas perubahan dinamika keluarga, tantangan emosional, dan penyesuaian tradisi dan kebiasaan.

Esai ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana keluarga mengatasi dan tumbuh melalui pengalaman menjalani Ramadan tanpa bersama-sama, serta menawarkan pandangan baru tentang makna dan nilai-nilai yang muncul dalam proses tersebut.

Perubahan dinamika keluarga

Bagi banyak orang, Ramadhan adalah waktu untuk berkumpul Bersama keluarga. Namun Ketika anggota keluarga tidak lagi Bersama-sama, entah karena jarak, perpisahan, atau perubahan keadaan, ini dapat mengubah dinamika dan suasana Ramadhan secara signifikan. Misalnya, ketika anggota keluarga tidak berada di rumah, seperti ketika salah satu anggota merantau atau tidak tinggal di rumah, maka dinamika dan suasana Ramadan dapat berubah. Hal ini disebabkan karena Ramadan adalah waktu yang tepat untuk membangun kebersamaan di antara anggota keluarga dan teman-teman. 

Ketika anggota keluarga tidak berada di rumah, maka kebersamaan yang biasanya ada pada saat berpuasa dan sholat tidak akan terjadi. Hal ini dapat mengubah dinamika dan suasana Ramadan, seperti dapat diterima dengan puas dan tidak puas, atau dapat menyebabkan telinga tidak berpuas hati. Namun, ketika anggota keluarga tidak berada di rumah, tetap ada cara untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama, seperti kita dapat berkomunikasi jarak jauh melalui telfon, video call atau mengirim caht, tetapi tetap saja keadaan ini akan sangat berbeda tidak sama seperti saat Bersama keluarga secara langsung atau tatap muka.

Tantangan Emosional

Ramadan adalah hari-hari yang dianggap sebagai hari-hari khusus bagi muslim yang merupakan waktu untuk berdoa, berbuka puasa, dan berbagi kepada yang membutuhkan. Namun, ketika individu menjalani bulan Ramadan tanpa keluarga yang biasanya ada, mungkin akan menimbulkan berbagai emosi, seperti kesepian, nostalgia, atau rasa kehilangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun