Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Ayah, Pendakwah

Nilai tertinggi seorang Manusia adalah ketika bisa memberikan manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tausyiah Ramadhan di Lapas, Sensasinya Berbeda!

20 Maret 2024   16:28 Diperbarui: 20 Maret 2024   16:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Rahmat dan keberkahan ramadhan meliputi semua kalangan. Tidak hanya di Masjid besar atau kecil Mushalla dan tempat ibadah lainnya juga merasakan khidmat nya Ramadhan.

Adalah umum, ummat Muslim ber Qiyamul ramadhan dengan berjamaah di masjid dan mushalla. Hampir setiap masjid atau Mushalla di seluruh penjuru ramai di datangi kaum muslimin. Tentu saja dalam rangka sholat isya, Tarwih dan witir berjamaah. Biasanya juga di tambah dengan tausyiah Ramadhan.

Bagi para pendakwah, sudah hal biasa juga berceramah dihadapan ribuan jamaah kaum muslimin dan muslimat di Masjid maupun di Mushalla bahkan di lapangan. Itu salah satu ke indahan Ramadhan sekaligus ladang dakwah bagi para ulama.

Tapi tak semua pendakwah dapat merasakan sensasi berceramah di penjara atau di lembaga pemasyarakatan. Suasananya akan sangat berbeda. Hanya ada jamaah laki-laki dan takkan di temui jamaahnya anak-anak atau lansia.

Belum lagi saat memasuki Lokasi, mulai dari gerbang, kita akan di kawal oleh petugas lapas bersenjata. Melewati pintu besi yang banyak sekali dan penuh liku hingga sampai di Masjid/Mushalla Lapas.

Saat shalatpun, kita di apit oleh petugas lapas berbadan tegap. Atau jika kita jadi imam, dibelakang kita tiga atau empat orang petugas akan berdiri mengambil syaf persis di belakang imam.

Kemudian, kita akan berhadapan dengan wajah-wajah beragam. Mulai dari yang sangat hingga lembut seperti cendikiawan. Mulai dari mantan maling hingga pelaku pidana dan preman. Tapi reader, disana tingkah mereka sangat alim sekali. Sebelum kita masuk saja, mushalla sudah penuh dan sesak dengan orang bertilawah Qur'an.

Bagaimana rasanya? Reader, kadang kita akan merasa ketakutan seandainya mereka tiba-tiba berlaku brutal dan anarkis, kadang terselip rasa empati dan iba kadang juga ada rasa suka cita melihat ada keinginan taubat dari wajah mereka.

Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Lapas sebagai seorang Da'i. Sekali sebulan saya di jadwalkan khutbah Jumat disana, tapi untuk kajian malam Ramadhan, tahun ini adalah pengalaman pertama. Rasanya sungguh berbeda saat kita terbiasa di tengah masjid dengan jama'ah masyarakat umum.

Ada banyak hikmah bisa saya petik dari hal ini, setidaknya ini adalah konsekuensinya dari hukum buatan manusia di dunia. Setiap pelaku kejahatan dan dosa, akan di pertanggungjawabkan dihadapan hukum dan penjara adalah salah satu akhirnya.

Pengadilan Allah tentu akan lebih terperinci dan adil, tak satupun akan luput dari pengadilan Yang Maha Agung, konsekuensi dari setiap amalan kita pasti akan ada. Dunia punya penjara dan kebebasan, Akhirat punya Neraka yang mengerikan,dan syurga yang penuh kemuliaan. 

Semoga kita terhindar dari penjara dunia dan neraka Allah di akhirat. Allahumma Amiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun