Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[BeCak] Teka Teki BeCak

16 September 2018   10:47 Diperbarui: 20 September 2018   18:35 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : tribunnews.com

Inilah susahnya menjadi orang baru, jadi banyak yang aku tidak tahu. Tetapi rasa penasaran terkadang membuat aku tersiksa tak tertahan. Bagaikan memendam biru rindu yang menusuk kalbu tak lekang dimakan waktu (waduh kenapa jadi lebay gini ya).

Awal rasa penasaran ini bermula setelah membaca tulisan kompasianer Young Lady Cantik Latifah Maurinta kemarin: [BeCak] Kisah-kisah Cinta Paling Cantik di Kompasiana. Disitu ada tertulis becak dengan huruf kapital pada b dan c sebelum judul tulisannya. Ini layaknya sebuah teka teki bagiku. Becak itu maksudnya apa? Kalau itu penanda tulisan tersebut membahas tentang alat transportasi becak rasanya nggak juga. Karena tulisan tersebut tidak membahas tentang itu. 

Memang tulisan kompasianer lain seperti Mas Ronald Wan ada yang membahas tentang becak dalam arti tersebut tapi ada juga yang membahas tentang tempe seperti tulisan kompasianer Mas Ronny Rachma Noor. Sialnya Kompasiana juga tidak menjelaskan tentang arti BeCak tersebut. Bingung jadinya.

Kata pepatah, "Malu Bertanya, Sesat di Jalan" yang artinya kalau ga salah, kalau malu ya bertanya dan kalau tersesat ya pasti di jalan. (Benar nggak ya artinya, sebenarnya agak ragu juga sih). Berhubung aku sekarang lagi malu karena tidak tahu, maka harus bertanya. Tapi sama siapa tanyanya. Mau tanya ke kompasianer lain nggak tahu caranya berkomunikasi dengan teman-teman yang lain, maklum masih baru.

Yang pertama aku cek adalah melalui dukun serba tahu Mbah Google. Disana aku coba mengetik kata kunci "Arti becak di kompasiana" dan yang keluar mayoritas artikel tentang transportasi becak.

Ada satu yang biasanya lengkap terpercaya mengenai segala informasi yaitu di wikipedia. Aku lihat dulu. Arti becak :

Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia.

Walah. Ini sih dia lagi dia lagi yang keluar. Bikin stress aja ini. Sepertinya aku harus bertanya kepada orang saja dibanding mesin pencari yang tidak jelas juntrungannya.

Orang yang pertama kutemui adalah seorang bapak yang sedang asyik membaca koran kompas di samping halte bis. Penampilannya kelihatan berpendidikan dan luas pengetahuannya.

"Pak, tahu BeCak yang di Kompasiana nggak ?" si Bapak terdiam sebentar sambil menatapku. "Saya sih tidak tahu. Tapi coba saya panggilkan becak di pengkolan jalan itu mungkin dia tahu alamat Kompasiana" katanya sambil langsung berteriak kencang memanggil si abang becak.

"Wah. Salah, salah, Pak. Bukan itu yang saya maksud. Ya sudah kalau tidak tahu, terima kasih, Pak" kataku sambil bergegas menaiki bis yang kebetulan datang.

"E..eh.. Dik. Mau ke mana main pergi saja. Itu becaknya sudah kemari bisa marah-marah dia" aku tidak memperdulikan ocehan si bapak dan terus berlalu. Lagian siapa yang mau pesan becak. Lha wong yang ditanya itu BeCak Kompasiana kok.

Perjalananku telah sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar di Jakarta. Kabarnya disini banyak orang-orang penting dan artis yang berbelanja ataupun sekedar numpang makan di sini. Siapa tahu ada yang mengerti dan menjawab rasa penasaranku ini.

Setelah berkeliling beberapa lantai dengan dengkul yang rasanya mulai mau copot. Tiba-tiba aku seperti melihat sosok yang sepertinya familiar. Bukan ini bukanlah Young Lady cantik Latifah Maurinta si pembuat penasaran itu. Tapi ini seorang artis cantik blasteran Indonesia yang sudah go internasional di film layar lebar hollywood.

Bagi yang menebak Cintya Naura, aku kasih nilai 100. Dia memang Cintya Naura artis yang nge-hits dengan bahasa ala Anak Jaksel. Cerdas, lulusan luar negeri pula. Pengetahuannya pasti luas. Dia pasti mengerti jawaban dari pertanyaanku.

"Cintya, hai apa kabar?" kataku sok akrab.

"Hi, Fine thanks. Kabar aku baik" katanya ramah, kelihatannya sambil mencoba mengingat-ingat apa dia pernah bertemu denganku sebelumnya.

"Aku mau tanya sesuatu boleh ?" tanyaku.

"Oh, sure. Mau minta picture ?" dia balik bertanya. "Or what ?"

"Begini Jeng Cintya" kenapa jadi panggil Jeng kayaknya lebih pas kalau dipanggil miss harusnya. "Aku mau tanya mengenai BeCak yang ada di kompasiana. Itu artinya apa ya. Miss khan sudah melanglang buana ke berbagai negara pasti tahu deh"

Dia terbengong-bengong mendengar pertanyaanku. "Wait, wait. Ai jadi ingat sesuatu." Nah ini yang aku tunggu, sepertinya tidak salah aku bertanya kepada artis ini.

"Ya.Ya. Ya. Mana ujyan. Becyak. Nggak ada ojyek. Ya khan. Kamu pasti tukang ojyek payung yang waktu itu temanin nunggu sopir Ai datang. What's wrong. Ongkosnya kurang waktu itu ya?"

Sialan. Itu mah becek bukan becak. Aku langsung ngeloyor pergi tak memperdulikan panggilan Cintya Naura. "Hey, don't go." Mau bilang Cintya Sableng, tapi dia nggak bawa Kapak 212 kayak Wiro Sableng. Masa, ganteng-ganteng begini dibilang tukang ojek payung. Dari pada tambah stress lebih baik aku pulang saja.

Tapi aku tetap berharap ada manusia baik hati yang akan memberikan jawaban teka teki ini. Hmmm, susahnya mencoba mengerti arti BeCak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun