Dia tampak paham.
Jadi... salahkah saya dulu membiarkan dia menulis aku sayang ibu semua huruf kecil?
Saya bilang ke diri sendiri: Tidak. Itu tahap belajar.
Tapi kalau sekarang saya membiarkan dia menulis AKu SaYaNG IbU untuk tugas sekolah tanpa menuntun ke bentuk baku, mungkin itu baru salah. Karena tugas kita orang tua bukan hanya membuat anak suka menulis, tapi juga mampu menulis dengan baik. Dan proses itu tidak bisa dipaksakan sekaligus. Butuh kesabaran, pengertian, dan contoh.
Untuk teman-teman orang tua yang punya anak generasi Alfa, kita tidak perlu merasa gagal kalau dulu terlalu santai. Kita juga tidak harus merasa jahat kalau sekarang mulai menuntun lebih ketat. Itu bukan bentuk mematikan kreativitas. Itu bentuk membantu mereka naik ke level berikutnya.
Menulis bebas itu pondasi. Menulis baku itu struktur. Dua-duanya penting. Dan tugas kitalah membantu anak menyeimbangkan keduanya.
Karena pada akhirnya, kita ingin anak kita bukan hanya bisa menulis, tapi bisa menyampaikan pikiran dengan cara yang dipahami orang lain. Dan bukankah itu inti dari belajar Bahasa Indonesia?***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI