Mohon tunggu...
Lilis Susilawati
Lilis Susilawati Mohon Tunggu... Guru - Bidang pendidikan

semoga blog ini bisa bermanfaat bagi saya, khususnya di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Penerapan Metode Bercakap-cakap Melalui Penggunaan Media Buah-buahan

6 Desember 2021   13:34 Diperbarui: 6 Desember 2021   13:44 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

  • PENDAHULUAN

Kemampuan berbahasa  itu penting bagi perkembangan bahasa anak usia dini, terutama anak menginjak usia 4 sampai 5 tahun. Selain itu juga kemampuan berbahasa bagi anak usia dini sudah ada dalam kurikulum yang mengacu pada PERMEN DIKNAS No 58, yang termasuk dalam lingkup perkembangan bahasa. Di dalamnya  mencakup  mengungkapkan bahasa, menerima bahasa dan keaksaraan. Perkembangan bahasa merupakan salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya (Nurzubaini:2013). Beaty J. Janice (2013:312) mencatat bahwa salah satu kemampuan penting yang menjadikan kita manusia adalah bahasa percakapan. Tanpa banyak berpikir, kita mengansumsikan anak-anak kita akan belajar menuturkan bahasa asli sebelum mereka masuk sekolah umum. Penguasaan bahasa bisa terjadi begitu saja. Tidak ada yang luar biasa dengan hal tersebut, kecuali penguasaan tersebut tidak terjadi sesuai dengan jadwal yang ada.

Pada kenyataannya kemampuan berbahasa di kelompok A  TK BPP Annisa Ciptasari Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2018/2019  ada pada beberapa kategori.Yakni dari 12 siwa terdapat 2 siswa ada pada kategori Belum Berkembang (BB), 6 siswa ada pada kategori Mulai Berkembang (MB), dan 4 siswa ada pada kategori Berkembnag Sesuai Harapan (BSH). Anak yang baru masuk Pendidikan Anak Usia Dini ada yang  belum mampu mengungkapkan bahasa dengan baik dan percaya diri. Dari fakta yang terjadi di lapangan, maka jelas bahwa masalah yang timbul adalah terletak pada siswa. Setelah melakaukan observasi terhadap orang tua siswa, semua itu terjadi karena faktor lingkungan. Anak kurang bersosialisasi dengan lingkungan dan teman sejawatnya.

Adapun cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa  bisa dilakukan dengan berbagai metode dan media, salah satunya dengan penerapan metode bercakap-cakap melalui penggunaan media buah-buahan. Penelitian  kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap sudah dilakukan oleh Ari Lestari di Malang, dan penelitian ini berhasil dilaksanakan. Selain itu juga penelitian kemamapuan berbahasa dengan menggunakan metode bercerita sudah dilaksanakan oleh Meta Novtrya Sari di Bengkulu, dan penelitian inipun berhasil dilaksanakan. Ada juga penelitian dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dengan menggunakan metode bercerita dan media audio visual yang dilakukan oleh Daroah di Semarang, dan kemampuan berbahasa anak meningkat dari kemampuan awal. Maka dari itu penulis menerapkan metode bercakap-cakap dan media buah-buahan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa akan berhasil dilaksanakan. Metode bercakap-cakap merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa kepada anak. Dengan metode bercakap-cakap  anak bisa dirangsang untuk mengungkapkan bahasa dan mengekspresikan pikirannya melalui media buah-buahan atau benda konkrit lainnya yang dilihat oleh anak, sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak.  Anak akan mampu mengeksplor kreatifitasnya baik berupa bahasa verbal maupun non verbal. Dalam hal ini media sangat berpengaruh dalam kemampuan berbahasa, seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa anak mampu mengungkapkan bahasa dengan menggunakan metode dan media yang mendukung serta mengembangkan kemampuan bergaul dengan orang lain yang ada disekitarnya.

Berdasarkan latar belakang diatas bahwa Efektivitas Penerapan Metode Bercakap-cakap melalui Penggunaan Media Buah-buahan dalam Meningkatkan kemampuan Berbahasa Siswa Kelompok A TK BPP Annisa Ciptasari Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2018/2019 sangat tepat untuk digunakan dan dikaitkan dengan kurikulum yang ada. Oleh karena itu, penulis mengadakan Penelitian kuasi Eksperimen  yang bertujuan untuk mengujicobakan metode dan media yang tepat serta meningkatkan kemampuan anak supaya memperbaiki ucapan dan lafal anak, berekspresi secara lisan, dan menambah perbendaharaan kata atau kosa kata dengan menggunakan salah satu metode dan  media yang sesuai dengan tahapan  perkembangan anak.

  • KEMAMPUAN BERBAHASA, METODE BERCAKAP-CAKAP, MEDIA BUAH-BUAHAN

 

  • Kemampuan Berbahasa

Kajian tentang bahasa dan komunikasi pada dasarnya mempunyai persamaan dan perbedaan dari kedua definisi tersebut. Beberapa ahli sepakat bahwa bahasa mencakup cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol seperti lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman.

Bahasa diperoleh manusia sejak lahir sampai usia lima tahun, yang dikenal dengan istilah pemerolehan 16 bahasa. Menurut pendekatan teoritis terhadap perkembangan bahasa anak dapat terjadi secara alami merupakan bawaan sejak lahir, untuk mengembangkan kemampuan tersebut diperlukan penguatan atau stimulus, baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Menurut Bob Harjanto (dalam Sari Novtrya Meta, 2014) salah satu hal yang paling pesat dalam perkembangan balita adalah kemampuan berbahasa. Masa balita sangat tepat untuk belajar bahasa karena masih sedikitnya perbendaharaan kata-kata yang dimiliki anak. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan bahasa tertentu akan menjadi fasih dengan bahasa tertentu. Dengan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, anak akan mendapatkan banyak sekali kosa kata, sekaligus dapat mengekspresikan dirinya. Dengan kata lain pengembangan bahasa lebih diarahkan agar anak dapat:

  • mengolah kata secara komprehensif.
  • mengekspresikan kata kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh orang lain.
  • mengerti setiap kata, mengartikan dan menyampaikannya secara utuh kepada oranglain.
  • berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yang diucapkannya.

 Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor kesehatan, intelegensi, status sosial ekonomi keluarga, jenis kelamin dan hubungan keluarga (Syamsu Yusuf dalam Maharani, Emilda, 2015). Sehubungan dengan penciptaan lingkungan bahasa yang baik bagi anak maka faktor yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa anak adalah faktor lingkungan atau sosial. Faktor lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan dimana anak itu berada, yang didalamnya terdapat orang dewasa atau orang tua dari anak tersebut.

Tujuan pengembangan kemampuan berbahasa bagi anak usia dini adalah supaya anak mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan kelas dan lingkungan di luar kelas (Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang 2015). Selain tujuan pengembangan kemampuan berbahasa yang telah diuraikan diatas, juga memiliki fungsi yang sangat penting untuk pengembangan kemampuan berbahasa bagi anak . Menurut Haliday (dalam Kurnia Rita , 2009:68) fungsi bahasa adalah sebagai berikut:

  • Fungsi Instrumental, bahasa digunakan sebagai alat perpanjangan tangan “tolong ambilkan pensil”.
  • Fungsi regulative, bahasa digunakan untuk mengatur orang lain “jangan ambil bukuku!”.
  • Fungsi intraksional, bahasa didunakan untuk bersosialisasi “apa kabar?”.
  • Fungsi personal, bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, dan sebagainya “saya senang sekali”.
  • Fungsi heuristic/mencari informasi, bahasa digunakan untuk bertanya “apa itu?”.
  • Funggsi imajinatif, bahasa diperoleh untuk memperoleh kesenangan, misalnya “bermain-main dengan bunyi atau irama”.
  • Fungsi respentative, bahasa digunakan untuk memberikan informasi atau fakta “sekarang hujan”.

Pengembangan bahasa untuk anak usia dini yang sering disebut dengan keterampilan bahasa  difokuskan pada aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berikut ini akan diuraikan bagaimana menciptakan lingkungan yang dapat memperkaya terhadap keterampilan berbahasa tersebut.

  • Metode Bercakap-Cakap

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun