Mohon tunggu...
Liandry Lintong
Liandry Lintong Mohon Tunggu... Freelancer

Hidup itu bukan perlombaan, tapi perjalanan yang harus dinikmati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Larik-larik Rindu

11 April 2025   09:40 Diperbarui: 11 April 2025   09:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Larik-larik kata kutulis diam-diam
Di antara malam yang enggan tidur
Setiap bait menyimpan getar
Yang tak sempat kusebut namamu.

Kertas kosong menjadi saksi
Betapa sunyi menjelma aksara
Menyusun jarak menjadi puisi
Tentang hati yang tak bersuara.

Aku tak pandai berteriak
Maka kutitipkan rindu pada larik
Agar kau temukan serpih perasaanku
Dalam baris yang tak pernah berani mengetuk.

Baca juga: Hujan dan Kenangan

Jika suatu hari kau membaca ini
Ketahuilah, bukan sekedar sajak
Melainkan bisikan yang tertahan
Di dada yang penuh harap.

Manado, 22 Maret 2025
Liandry Vanny Lintong, [23:30]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Sarjana Tanpa Arah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun