Puisi tentang kerinduan pada sahabat
Trilogi ini kutulis sebagai aliran. Meski bulan datang dan pergi, suka duka berganti posisi, ia tetap mengalir menyirami.
Dalam sunyi kehidupan, kita melangkah di antara harapan dan kehampaan.
Sebuah puisi tentang cinta yang pupus, rindu yang membunuh harapan, dan luka yang tak kunjung reda.
![Siapakah Aku? [Kumpulan Puisi]](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2025/06/03/copilot-20250603-203624-683efba534777c2b5c2519f4.png?t=o&v=410&x=225)
Siapakah Aku? 10 puisi sederhana tapi bermakna tentang pencarian jati diri. Baca dan temukan jawabannya di sini!
Anakku sayang puisi tentang semangat dan pesan orang tua
Nyanyian Orang desa memberikan gambaran terkait kehidupan yang disampaikan dalam bentuk puisi
Di akhir pertemuan itu, kau sebut satu kalimat pendek, menggantung seperti lampu di aula yang kedip-kedip tapi tak pernah benar padam.
Cinta dan kerinduan yang diam tidak lantang, tapi sangat dalam.
Hujan turun tanpa tanpa janji, membasuh jejak yang pernah ada. Bukan tentang rindu bukan tentang kehilangan. Hanya kenangan yang luruh bersama waktu.
Seseorang yang mencoba menerima kesepiannya. Meskipun rindu dan kenangan masih terasa, ia tak lagi bertanya atau berharap jawab.
Kenyataan pahit bahwa, tidak semua rindu akan menemukan balasannya. Namun kenangan itu tetap ada, meski hanya sebagai bayang-bayang dalam kehening
Menggambarkan perasaan kehilangan, perpisahan, dan kenangan yang perlahan memudar. Seseorang yang pernah ada, tetapi kini hanya tinggal bayangan.
Di antara layar yang retak dan notifikasi yang tak henti, adakah kita masih nyata? Renungkan jejak yang tersisa sebelum segalanya tenggelam.
Saat engkau menyelami daratan, engkau mengamuk malapetaka, jadi sasaran angkara murka, tak perduli kami sedang berdoa …..
Di sebuah pantai yang cerah, keluarga Eva merayakan kebahagiaan bersama. Namun, di tengah tawa dan permainan, suara misterius yang lembut mengalun, me
puisi Pagi datang mengetuk jendela membawa segenggam doa dan lelah yang tersisa Di jalan, dengan langkah gegas ku mengejar mimpi dan menantang nasib
Puisi ini mengadopsi tulisan Shaykh Dr. Aaidh ibn Abdulllah Al-Qarni yang berjudul, "La Tahzan"
bercerita tentang hal cinta namun ada dinding yang menghalang cinta sepasang kekasih yaitu agama mereka yang berbeda
