Mohon tunggu...
Muhammad Azni
Muhammad Azni Mohon Tunggu... Guru, pengiat Literasi, pemerhati lingkungan, politikus, penulis,

Saya seorang penulis lokal dan seorang guru di SMA alkhaioraat Tana Tidung. keseharian lebih banyak berinteraksi dengan alam dan siswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak'u Sayang

4 Mei 2025   16:55 Diperbarui: 4 Mei 2025   15:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dibuat dengan AI di sempurnakan lewat Canva

ANAK’U SAYANG


Pandang-pandang Anak’u sayang,
Jangan kau menagis di pagi buta,
Sebab tetta’mu3 mengais pagi,
Menerkam malam sunyi,
Menyapa Antisiklon4 senja,


Pandang-pandang anak’u sayang,
Selepas kau kecil kelak,
Pergilah ke negeri seberang,
Menyapa laut, gunung, sungai, ranting-ranting,
Lapuk dimakan zaman,


Pandang-pandang Anak’u sayang,
Kehidupan kecilmu,
Menuju kehidupan besar,
Mimpi, cita, rasa dan anugrah,
Semai dalam kelopak mata batin’mu,


Jangan kau lupa La galigo5
yang pernah ada,

Sebab kita orang beradab nyata,

Di penghujung samudra sunyi,
Menanti kepastian Monsun6 Kehidupan,
Sebagai Pengharapan,


Tana Tidung, 18 Maret 2018
Muhammad Azni (Letter MA)
*
3 Tetta’mu ( Ayahmu) *4 Antisiklon(Panas) *5 La galogo (Pesan Orang Tua) *6 Monsun (Pergantian Raha Angin dan Musim

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun