Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malaikat Itu Tak Lelah Mencintai

6 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 6 Maret 2019   06:05 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau ku tak bisa menjadi milikmu

Juga sebagai yang tercinta

Sungguh bukan maksudku

Untuk memaksamu menjadi milikku

Yang selama ini sudah menemaniku

Untuk sebagai yang tercinta


Di hatiku (Nikita Willy-Maafkan).

Udara dingin menyergap. Angin mendesau kencang, memburaikan rambut panjangnya. Wanita itu terus bermain piano. Bibirnya terkatup rapat. Mengabaikan tamparan angin di balkon terbuka ini.

Sesaat kemudian, petir bergemuruh. Sang wanita bergaun putih bergerak ketakutan di kursinya. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa. Beranjak dari balkon pun tak bisa.

Petir terus menggelegar. Lantai marmer bergetar. Pagar balkon bergemeretak. Cahaya kilat menyambar. Tapi, apa gunanya untuk wanita itu? Bola matanya tidak menangkap seberkas cahaya.

Mendengar gelegar petir saja membangkitkan ketakutannya. Ia memeluk dirinya sendiri, tanpa sadar bibirnya bergetar memanggil sepotong nama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun