Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Toleransi Minoritas, Mencintai Hidup Terbatas

10 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 10 Januari 2019   07:52 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sehat bagaimana, El? Bodoh sekali kamu! Jangan mau diperbudak keluarga Assegaf!"

Gabriel memejamkan mata. Nyaris tak mendengarkan pengemudi mobil menjelek-jelekkan keluarga Assegaf. Pelan diteguknya air putih. Suara si pengemudi kembali menyita atensi.

"El, kenapa kau diam saja? Mana yang sakit?"

"Jangan khawatirkan aku. Aku hanya sedang bertanya-tanya. Besok pagi, masih bisakah aku memasakkan sesuatu untuk Syifa dan merawat Tuan Assegaf?"

Jawaban tulus, sangat tulus. Di saat seperti ini, selalu saja Gabriel memikirkan orang lain. Bukan dirinya sendiri.

"Malaikat absurd," maki si pengemudi dengan suara rendah.

"Aku bukan malaikat. Mana ada malaikat yang punya riwayat penyakit..."

Selimut hitam sang malam sempurna menutup langit. Kelam sekelam episode demi episode kehidupan yang harus dijalani namun tetap dicintai.

**    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun