Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Langit Seputih Mutiara] Toleransi Minoritas, Mencintai Hidup Terbatas

10 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 10 Januari 2019   07:52 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saat bulan Ramadhan tiba, mereka sengaja makan di depanku. Mereka mengirimkan foto-foto sajian menu daging babi, mengataiku bodoh karena tak bisa makan enak lagi. Aku menyesali sikap mereka. Go to hell to intolerance people."

Bungsu keluarga Riantama itu memperhatikan ekspresi wajah Gabriel. Rona wajahnya tenang, sabar, santun menyenangkan. Tak menyela, tak juga menunjukkan tanda-tanda bosan mendengarkannya.

"Well, kau lembut sekali. Sabar dan telaten. Cocok merawat Assegaf. Orang tuamu beruntung memilikimu. Apa panggilanmu di rumah? Sebenarnya, aku ingin kamu lepas lensa kontakmu."

Sesaat Gabriel terperangah. Rasa gelisah naik ke hatinya.

**    


Manakala hati menggeliat

Mengusik renungan

Mengulang kenangan

Saat cinta menemui cinta

Suara sang malam dan siang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun