Saat aku dibentak atasan tanpa alasan, Maya membuat daftar pengeluaran ilegal di departemennya.
Saat pacarku berselingkuh dan bilang "kita bisa jadi teman", Maya hanya berkomentar, "Oke," sambil mengirimkan foto-foto pria itu bersama selingkuhannya ke ibunya.
Maya bukan pembunuh.
Tapi dia sangat paham menghancurkan orang dengan cara paling efisien.
Aku mulai takut pada Maya.
Tapi juga mulai tergantung padanya.
Dia bukan monster.
Dia pelindung.
Yang muncul saat aku kehabisan cara jadi manusia baik.
Namun Maya tidak tahu batas.
Dan di situlah masalahnya.