Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tagihan Listrik Semakin Membengkak

25 Agustus 2022   21:53 Diperbarui: 25 Agustus 2022   21:58 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entahlah

Kata yang tepat melampiaskan

Biaya bayar listrik yang semakin melambung tinggi bayarnya

Membuat merogok dompet semakin dalam

Hingga sulit membayar

Tetapi kalau tidak di bayar

Pemadaman akan dilakukan

Dulu sering di rumahku mengalami pemadaman listrik

Karena kami tak kuat bayar

Namun apa daya kami di paksa dipadamkan listriknya

Hingga gelap gulita

Tak ada lampu listrik

Sebab dipadamkan enggak bisa bayar

Tagihan listrik semakin membengkak

Membuat kepala muzmet

Bikin kepala sulit berpikir

Sungguh tagihan listrik

Membuat hati semakin kaca balau

Karena selalu naik tagihannya

Apalagi tagihan listrik saat uang tak ada di dompet

Membuat hari-hari yang semakin sulit

Tagihan listrik semakin membengkak

Keadaan semakin tak kuat bayar lisrik

Tetapi jika tidak di bayar

Maka pemadaman listrik akan dilakukan

Sungguh sulit membayar listrik

Jika tagihan terus membengkak keadaannya

Tagihan listrik semakin membengkak

Apalagi kalau di curigai bermain meteran listrik

Keadaan semakin ruwet

Ekonomi yang semakin susah

Semakin sulit kondisinya

Tagihan listrik semakin membengkak

Membuat keadan semakin semrawut

Ekonomi yang tak naik di dompet

Tetapi harus di peras

Tuk bayar listrik yang semakin membengkak

Membuat hati hancur luluh lantak

Tagihan listrik semakin membengkak

Membuat jiwa tersakiti

Karena listrik tak terbayar

Pemadaman akan dilakukan

Sungguh tagihan listrik semakin membengkak

Membuat hati gundah galau

Tetapi tagihan listrik harus tetap terbayar

Sebagai bentuk supaya tidak dipadamkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun