Mohon tunggu...
Pinku Queeny
Pinku Queeny Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Hai, aku lagi belajar nulis dan ini blog pertamaku. Aku akan senang jika teman-teman berkenan memberikan komentar sebagai kritik dan saran nya terhadap tulisan ku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sampah dan Mimpi Besarnya

28 Agustus 2025   14:25 Diperbarui: 10 September 2025   00:42 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ilustrasi AI, dibuat melalui chatGPT 

Merasa ada yang memanggil, anak tersebut menoleh dan menyapu pandangan sekitar mencari sumber suara.

"Hei, nak, masih ingat aku?" Dengan nafas yang sedikit terengah.

"Maaf, siapa ya Om?" tanyanya heran.

Tentu, tidak mungkin dia mengingatnya.

"Ah sudah lah, kamu pasti tidak ingat. Oh ya ada yang ingin Om tanyakan sama kamu, boleh minta waktunya sebentar?"

"Maaf Om, tapi aku harus segera pulang," jelasnya.

"Baiklah, rumahmu 50 meter setelah persimpangan depan itu kan?"

"Benar, Om tahu dari mana?"

"Om tahu dari kamu, begini saja, supaya kamu tidak merasa takut kalau Om ini akan culik kamu. Om akan ikutin kamu dari belakang, nanti kita ketemu di persimpangan, Om mau main ke rumahmu, boleh kan?"

Dia memberikan jawaban dengan menganggukan kepalanya, kemudian lanjut jalan. Aku mengikutinya dari belakang, hingga akhirnya kita sampai di persimpangan. Terlihat sebuah rumah yang tidak begitu besar, namun memiliki halaman yang cukup luas. Dan penuh dengan tanaman hijau.

"Wah, rumahmu sangat asri ya, Nak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun