"Terima kasih, silahkan duduk Om, saya izin ganti pakaian dulu ya"
Aku duduk di kursi depan jendela kaca. Ditemani suara gesekan dedaunan yang merdu.
"Maaf menunggu Om, tidak ada minuman mewah, hanya air putih, silahkan diminum Om!"
"Ah tidak mengapa, maaf merepotkan mu, oh ya kita belum berkenalan, nama saya Irfan"
"Iya, Om, saya Raffy. Apa tujuan Om mampir ke rumahku?"
"Wah nama yang bagus. Om sebenarnya penasaran, beberapa waktu lalu Om melihat kamu berjalan dengan masih mengenakan seragam sekolah sambil membawa karung itu, begitu pun dengan hari ini, sebenarnya apa yang kamu lakukan?"
"Ya seperti yang Om lihat, aku mengambil sampah-sampah di sepanjang jalan pulang dari sekolah ke rumah"
"Ya Om tahu, tapi apa tujuanmu? Maaf sebelumnya kalau melihat dari caramu berpakaian dan tempat tinggalmu, tidak menggambarkan keadaan yang sulit, bukankah mengumpulkan botol bekas seperti ini dengan tujuan menghasilkan uang?"
"Ya benar sekali, Om. Awalnya aku tidak mengerti kalau ternyata yang ku anggap sampah ini bisa menghasilkan uang. Aku memungut semua sampah ini karena aku tidak nyaman melihat lingkungan yang banyak sampah berserakan"
"Oh gituu, lalu?" Rasa penasaranku semakin bertambah.
"Ya, kemudian Ibuku mengetahui kebiasaanku ini, akhirnya Ibu menjelaskan bahwa diantara sampah-sampah ini bisa berubah menjadi uang"