Bumi menangis
Gunung meraung perih
Hutan hijau terkikis habis
Tertinggal humus mencari jatidiri
Luka di atas tanah, penambangan kandungan bumi merajalela. Keruk, angkut, biarkan lubang tercipta.
Kemana mencari keadilan, ketika peraturan mudah berubah sesuai kepentingan. Siapa berkuasa, dialah raja penentu dunia.
Masyarakat lokal terpinggirkan, kearifan lokal terbenam. Bersama endapan lumpur pencemaran.
Luka
Bernanah
Entah warisan apa yang hendak di bina.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!