Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertarungan di Laut Timor, Pinisi Versus Pemburu Ikan Paus

29 Januari 2025   11:10 Diperbarui: 29 Januari 2025   11:10 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pinisi sumber: Sumber Foto: Direktorat warisan & Diplomasi Budaya/ https://www.rri.co.id/lain-lain/996396/tentang-sejarah-kapal-pinisi 

Seekor kemudian menyambarnya lewat mulut  dan melarikannya ke laut,  Sementara beberapa orca lain menyeruduk North Power hingga oleng  dan pada saat itu David menembakan roket lagi melumpuhkan kapal itu.

Awak kapal lain menyerah karena North Power mulai tenggelam. Sembilan awak semua orang asing.  Dari hasil interogasi Anders tewas terbentur dinding kapal dan seorang tentara sewaan tewas tertembak David, sementara Douglas Hansen hilang disambar ikan paus.

Ketika kami membawa ke sembilan awak yang ditangkap dan dua mayat, yaitu Anders dan tentara sewaan, para orca berlompatan di depan kami.

"Seolah mereka berkata lunas balas budi terhadap nyawa orca yang diselamatkan oleh Kasih," bisik Vincent.

Berita penyergapan North Power  tidak saja membuat Indonesia gempar, tetapi seluruh dunia. Pemerintah beberapa negara Eropa meminta maaf atas keterlibatan warga negaranya. 

Kolonel Bombi tercengang mendengar laporan saya dan David, ditolong ikan paus.  Nama saya melambung melebihi ketika tampil di kontes menyanyi akademia. Nama Angkatan Laut RI pun melambung.

Mitra terbang ke Surabaya khusus mengunjungi saya dan memeluk saya menangis.  "Terima kasih Fera!  Saya mimpi Kasih datang dari laut dan bilang dia sudah damai bersama para ikan paus dan mereka berterima kasih padamu!"

Saya membalas pelukannya dengan terharu.

                                                                                                      ****

Douglas merasakan kepalanya pusing karena dia baru saja dilempar ke pantai oleh beberapa Orca, Kaki kanannya terluka parah.  Dia heran mengapa orca itu tidak menelannya tetapi melepasnya ke pantai sebuah pulau sejauh puluhan mil.  Dia mencoba berdiri ke daratab  dan mengamati pulau yang gersang dan  penuh padang sabana.

Nalurinya mengatakan bahwa bahaya belum selesai. Dia mengambil sebatang kayu kering yang ada di pantai itu membantunya berdiri mencari pertolongan. Di kejauhan dia melihat beberapa orang berlari ke arahnya dan dia lega.  Namun ada suara keras menggeram dari arah lain dan cukup dekat dengan dia dari arah semak sabana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun