Mohon tunggu...
Junita Nainggolan
Junita Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tulisan singkat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berlabuh dan Berlayar

20 Februari 2025   00:20 Diperbarui: 20 Februari 2025   00:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terombang-ambing di tengah lautan.

Kini aku akan kembali berlabuh.

Memandang tempat sandaran.

Sungguh sandaran yang tangguh.

Kudekatkan diri, lagi dan lagi.

Namun mengapa tak kunjung sampai.

Sudah lelah dengan ketidakpastian ombak lautan.

Ku ingin berlabuh dan bersandar. 

Nyatanya jarak kita tidak berkurang.

Tembok pembatas nyatanya juga menghalangi. 

Dia masih menunggu kapal yang lalu untuk berlabuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun