Bayangkan komunitas nelayan atau pelaku UMKM kuliner yang bisa memproduksi kapur sirih dari limbah sekitar.Â
Mereka bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga menciptakan produk dengan nilai jual tinggi.
Aman Dikonsumsi, Asal Bijak
Meski disebut food grade, bukan berarti kapur sirih boleh dipakai sembarangan. Penggunaannya harus sesuai takaran.Â
Terlalu banyak bisa mengganggu pencernaan atau menimbulkan rasa getir pada makanan. Jadi, gunakan secukupnya saja sesuai kebutuhan resep.
Kalau ingin praktis, air kapur sirih biasanya cukup dibuat encer. Air jernih hasil endapan bisa langsung dipakai untuk merendam bahan makanan.
Dari cerita ini, kita bisa lihat kalau kapur sirih food grade dari limbah cangkang kerang bukan hanya soal tradisi kuliner, tapi juga inovasi dalam pengelolaan limbah.Â
Aman, alami, dan siap pakai itulah nilai tambah yang membuat kapur sirih tetap eksis hingga sekarang.
Jadi, lain kali kalau menikmati kerupuk yang super renyah atau manisan pepaya yang garing, ingatlah bahwa ada peran kecil dari kapur sirih.Â
Dan siapa sangka, bahan sederhana itu bisa datang dari cangkang kerang yang tadinya hanya dianggap sampah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI