Drip botol adalah bentuk irigasi tetes yang memanfaatkan botol plastik bekas sebagai alat distribusi air.Â
Botol diisi air, dilubangi kecil di bagian tutup atau bawahnya, lalu diletakkan terbalik atau berdiri di samping tanaman.Â
Air menetes secara perlahan langsung ke akar tanaman sesuai kebutuhan.Â
Sistem ini bekerja tanpa listrik atau energi tambahan dan sangat efektif terutama di daerah yang kekurangan akses air atau infrastruktur irigasi modern.
Penggunaan botol plastik bekas juga menjadi bentuk upaya daur ulang dan pengurangan sampah plastik, mendukung prinsip ekonomi sirkular serta pelestarian lingkungan.
Mewujudkan Ketahanan Pangan
SDG 2 bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendukung pertanian berkelanjutan.Â
Drip botol menjadi alternatif irigasi yang sangat relevan untuk mendukung urban farming, pertanian pekarangan, serta kegiatan kebun sekolah.Â
Dengan biaya yang hampir nol, sistem ini memberikan akses irigasi berkelanjutan bagi keluarga, komunitas, atau petani kecil untuk menanam sayur-mayur, buah-buahan, atau tanaman obat.
Ketahanan pangan rumah tangga dapat diperkuat dengan cara ini.Â
Keluarga tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pasar, karena mereka dapat memproduksi sebagian kebutuhan pangan sendiri secara mandiri dan berkelanjutan.Â
Dalam jangka panjang, pendekatan ini turut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan angka kelaparan tersembunyi (hidden hunger).