Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengembangan Sistem Irigasi Berbasis Drip Botol Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan

13 Juni 2025   22:49 Diperbarui: 13 Juni 2025   22:49 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sistem irigasi berbasis drip botol. (Sumber foto: CoCoFashionmart/shopee)

Energi Bersih dan Terjangkau

Meski terdengar tidak berkaitan langsung, drip botol justru sejalan dengan semangat SDG 7, karena sistem ini tidak membutuhkan energi listrik atau bahan bakar. 

Tidak seperti pompa air konvensional atau sistem irigasi otomatis yang membutuhkan daya, drip botol sepenuhnya mengandalkan gravitasi untuk mendistribusikan air. 

Ini menjadikannya sebagai solusi zero energy dan sangat cocok untuk daerah tanpa akses listrik.

Sistem ini juga mengurangi jejak karbon karena meminimalisir penggunaan alat bertenaga listrik dan sekaligus mengurangi pemborosan air, salah satu komponen penting dalam keberlanjutan energi global.

Implementasi di Lapangan

Sejumlah komunitas di Indonesia telah mempraktikkan irigasi drip botol sebagai bagian dari gerakan urban farming dan sekolah hijau. 

Di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar, sistem ini mulai dikenal sebagai solusi irigasi hemat dan praktis, khususnya di lingkungan dengan lahan terbatas.

Misalnya, beberapa sekolah di bawah binaan program Adiwiyata telah mengintegrasikan drip botol ke dalam kurikulum pembelajaran berbasis proyek, mengajarkan siswa pentingnya air, energi, dan ketahanan pangan. 

Sementara di pedesaan, ibu-ibu kelompok PKK dan petani kecil memanfaatkan botol bekas untuk menyiram tanaman sayur seperti kangkung, bayam, tomat, dan cabai tanpa perlu menyiram manual setiap hari.

Tantangan dan Harapan

Meski sistem drip botol sederhana dan mudah diterapkan, tantangan tetap ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun