Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengembangan Sistem Irigasi Berbasis Drip Botol Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan

13 Juni 2025   22:49 Diperbarui: 13 Juni 2025   22:49 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol plastik bekas. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Drip botol adalah bentuk irigasi tetes yang memanfaatkan botol plastik bekas sebagai alat distribusi air. 

Botol diisi air, dilubangi kecil di bagian tutup atau bawahnya, lalu diletakkan terbalik atau berdiri di samping tanaman. 

Sistem irigasi berbasis drip botol. (Sumber foto: CoCoFashionmart/shopee)
Sistem irigasi berbasis drip botol. (Sumber foto: CoCoFashionmart/shopee)

Air menetes secara perlahan langsung ke akar tanaman sesuai kebutuhan. 

Sistem ini bekerja tanpa listrik atau energi tambahan dan sangat efektif terutama di daerah yang kekurangan akses air atau infrastruktur irigasi modern.

Botol plastik bekas. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Botol plastik bekas. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Penggunaan botol plastik bekas juga menjadi bentuk upaya daur ulang dan pengurangan sampah plastik, mendukung prinsip ekonomi sirkular serta pelestarian lingkungan.

Mewujudkan Ketahanan Pangan

SDG 2 bertujuan untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendukung pertanian berkelanjutan. 

Drip botol menjadi alternatif irigasi yang sangat relevan untuk mendukung urban farming, pertanian pekarangan, serta kegiatan kebun sekolah. 

Dengan biaya yang hampir nol, sistem ini memberikan akses irigasi berkelanjutan bagi keluarga, komunitas, atau petani kecil untuk menanam sayur-mayur, buah-buahan, atau tanaman obat.

Ketahanan pangan rumah tangga dapat diperkuat dengan cara ini. 

Keluarga tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pasar, karena mereka dapat memproduksi sebagian kebutuhan pangan sendiri secara mandiri dan berkelanjutan. 

Dalam jangka panjang, pendekatan ini turut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan angka kelaparan tersembunyi (hidden hunger).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun