Mohon tunggu...
Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mendaki Bukit Mongkrang 2194 mdpl: Cocok Untuk Pemula, Rute Istimewa

15 Juli 2025   15:19 Diperbarui: 17 Juli 2025   14:38 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo semangat, jangan kalah sama lansia, hehehe...(Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Pukul 05.21 Kami mulai melangkah penuh antusias. Berusaha mempelajari situasi dan memperhatikan kondisi alam meski masih gelap dan butuh bantuan senter untuk menapaki rute pendakian yang di awal perjalanan masih membawa vibes jalan perdesaan.

Tak lama alam terang, dan kondisi jalan terlihat jelas. Kami berbondong naik bersama pendaki lain yang jumlahnya cukup banyak, membuat kami merasa tenang banyak teman.

Di beberapa tempat ada larangan untuk tidak membuang puntung sembarangan dan larangan membuat api unggun.

Alam mulai terang, rute pendakian terlihat jelas (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Alam mulai terang, rute pendakian terlihat jelas (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Rute yang terus menanjak membuat nafasku tersengal-sengal, maklum aku hampir tidak pernah melakukan pendakian. Berbeda dengan Ayah, meski sudah lansia, tapi terbiasa melakukan pendakian membuat stamina nya masih fit.

Ayah memberiku sebutir permen coklat sebesar kelereng. Untuk memberi energi butuh makanan yang manis seperti coklat atau permen. Lumayan bisa memberi sedikit energi dan semangat ditambah beberapa teguk air.

Melanjutkan perjalanan bersama Om Annas dan keluarga (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Melanjutkan perjalanan bersama Om Annas dan keluarga (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Perjalanan masih jauh, tapi kakiku mulai linu. Undak-undakan yang dibuat untuk memudahkan pendaki, justru sulit kulalui, apalagi jika undakan nya terlalu tinggi, kakiku tidak bisa menjangkau. Ditambah lututku yang pernah cedera, tidak berani menahan beban terlalu berat, apalagi untuk meloncat.

Rasanya pengin menyerah, tapi jarak yang dicapai baru beberapa ratus meter. Akhirnya aku melangkah pelan-pelan. Bahkan tas Selempang yang hanya berisi dompet dan ponsel pun akhirnya dibawakan ayah, seperti Potter pribadi saja. Hehehe.   

" Katanya bukit Mongkrang ramah untuk pendaki pemula. Ini sih rute suhu!" Ada pendaki yang menggerutu. Hihihi...

Mungkin dianggap ramah pemula karena rutenya jelas, jadi tidak khawatir tersesat. Meski begitu rutenya cukup berat. Harus mempunyai stamina prima dan kondisi fit untuk mendaki bukit Mongkrang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun