Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote, Meredam Langit | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Suat Untuk Bu Ratna

17 Oktober 2025   11:17 Diperbarui: 17 Oktober 2025   11:17 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Samuel  Moses: https://www.pexels.com

Kami berdua lolos sampai final, membuat kami harus bersaing dalam tes terakhir yang menentukan siapa yang layak mendapatkan juara satu.

Malam sebelum ujian final, Kevin datang ke rumah saya. Untuk pertama kalinya dia datang ke kontrakan kumuh, sempit dan bau itu. Dia lihat kondisi kami. Ibu saya yang sakit. Bapak saya yang pengangguran. Adik-adik saya yang kurus karena kurang gizi.

"Tuminah, lo lebih butuh beasiswa ini lebih dari pada gue," katanya. "Gue udah punya masa depan. Lo belum."

Lalu dia bilang sesuatu yang mengejutkan. "Besok, gue akan sengaja jawab salah di beberapa soal. Biar lo menang. Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Jangan bilang siapa-siapa. Ini rahasia kita berdua."

Saya terdiam, terpaku. Tidak seperti harapan saya, Bu. Rasanya seperti penghinaan terselubung bagi saya. Seolah saya tidak bisa menang dengan kemampuan saya sendiri.

"Gue nggak butuh belas kasihan lo, Vin," jawab saya dingin.

"Bukan... ini bukan belas kasihan. Ini... keadilan. Lo lebih butuh dari pada gue."

Malam itu saya tidak bisa tidur. Ego saya bilang tidak, tolak saja. Tapi kalau melihat kenyataan keluarga saya yang sekarat bilang terima saja.

Besoknya, tes final dimulai. Saya mengerjakan dengan sangat bersunguh-sunguh. Kevin di sebelah saya juga serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun