Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote, Meredam Langit | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Mesin Nomor 7

13 Oktober 2025   08:38 Diperbarui: 14 Oktober 2025   18:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Leticia Ribeiro : https://www.pexels.com

Dan perusahaan akan melakukan hal yang sama. Menyuruh tanda tangan surat pernyataan. Memberi sedikit uang. Lalu lepas tangan.

Karena kami, buruh pabrik, tidak punya apa-apa. Tidak punya suara. Tidak punya perlindungan.

Kami hanya punya tangan yang bekerja. Sampai tangan itu rusak. Sampai tangan itu tidak berguna lagi.

Dan ketika itu terjadi, kami dibuang. Diganti dengan tangan yang baru. Yang masih utuh. Yang masih bisa bekerja.

Seperti mesin.

Aku melirik jari telunjukku yang kaku. Lalu aku kembali mengangkat kardus. Satu. Dua. Tiga.

Mesin-mesin terus berdentang. Keras. Tanpa henti.

Dan aku, Poniyem, hanya satu dari ribuan pekerja yang terjebak di dalam dentangan itu. Hidup. Tapi tidak benar-benar hidup.

Lastri sudah pergi. Dan sebagian dari diriku ikut terkubur bersamanya. [IM]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun