Tapi ternyata tidak cukup. Butuh 10 juta.Â
Aku tidak tahu harus bagaimana.
***
Sebulan kemudian, aku kembali ke pabrik. Jari telunjukku masih kaku. Tidak bisa gerak.
"Poniyem, kamu tidak bisa kerja di produksi lagi. Jari kamu rusak. Kamu pindah ke bagian pengemasan saja. Gaji 1.8 juta," kata HRD.
Satu juta delapan ratus ribu. Turun dari dua juta dua ratus. Aku terima. Aku tidak punya pilihan lian.
Bagian pengemasan ini lebih berat. Angkat-angkat kardus. Angkat-angkat barang. Jari telunjukku yang rusak ini sangat sakit sekali setiap kali aku bekerja. Tapi aku tahan.
Gaji 1.8 juta. Dikurangi cicilan utang 500 ribu per bulan. Sisa 1.3 juta. Kirim ke kampung 1 juta. Sisa 300 ribu untuk hidup sebulan di Jakarta.
Aku mulai makan dua hari sekali. Berat badanku turun drastis. Tulangku hanya terbungkus kulit saja sepertinya.
***
Dua bulan kemudian, Ibu telepon lagi.