Mohon tunggu...
Inne Trikanthi
Inne Trikanthi Mohon Tunggu... Penulis - Masih difikirkan

Membiasakan menulis secara aktif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama Tanpa Nama

29 Juni 2022   11:33 Diperbarui: 29 Juni 2022   11:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan bertemu puan berkenal tanpa nama,

Dia kata penetap tapi layaknya pengembara

Puan menyapa tuan sebagai purnama,

Mengaku tiara meski mata membara

Aku berkenal kayu dan memang adalah kayu,

Tidak limbung apalagi melengkung

Sepi kawan karna katanya aku tak payu,

Jadi mana mungkin namaku akan melambung

Tuankuu wahai tuan,

Andai luka meradang tersingkap dari bahumu

Tak perlulah gelisah atau mencari aku

Karna mereka akan segera lupa dan memelukmu layaknya ibu

Puankuu wahai puan,

Jangan lari meski nanti bara matamu tak terbendung lagi

Selama tiara tiruan itu melingkar di jari

Mana berani mereka buat gara-gara cari mati

Hamba, sepotong kayu, barangkali boleh meminta

Jadikan terang saya diaku, abadikan dengan sederhana

Tarik saya bersama, perlihatkan saya pada dunia

Jadikan saya Purnama walau tanpa nama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun