PUAN untuk Riau, membersamai ibu sukses menyusui. Rantai yang tercipta dari satu gerakan yang terus berdampak.
Tuan dan puan, saya tak punya citra. Kehormatan, ataupun harta.
Puan Maharani membawakan “Imagine” di Sidang Tahunan MPR/DPR–DPD 2025. Momen emosional ini memicu tafsir beragam, menguak kekuatan sekaligus risiko.
Politik selalu bergerak. Pertanyaan besarnya: sampai kapan Megawati bisa dan mau memegang dua kemudi sekaligus?
Ketika kata rindu terhenti hari ini Sesal dirasa tak perlu
Kisah pencarian seorang pemuda yang sangat mencintai seorang gadis yang tiba-tiba menghilang secara misterius.
Puisi yang menggambarkan seorang perempuan yang hatinya terluka dan berusaha untuk bangkit menjadi kuat
Jangan halangi anganku! Wahai tuan dan puan pengendali aturanAyahku seorang buruh, Ibuku ibu rumah tanggaCita citaku bukan jadi menteri atau
Puan Maharani Resmikan Deklarasi Jakarta Dalam Konfrensi PUIC ke 19
Puisi tentang para perempuan yang menjadi saksi Paskah dan harapa ke depan
Puisi Romansa (Life after break up) Puisi ini menceritakan dua manusia yang mencoba untuk asing dengan alasan yang tak logis
Megawati Dukung Pengesahan RUU TNI demi Perkuat Stabilitas Nasional
Perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah perbedaan yang menyatukan.
Menurutmu cinta itu apa? Tapi mengapa cinta selalu beriringan dengan luka? Adakah cinta berakhir bahagia? Apakah pertanyaan ini memiliki jawaban?
Puan dan masa depan, dua hal yang berbeda. Sering diresahkan oleh banyak orang. Seakan mereka lupa, jika masih punya?
Puan Maharani, politisi Indonesia dari partai PDIP, baru-baru ini memicu rasa ingin tahu dengan tindakan-tindakannya, terutama unggahan foto di media
Perjuangan Puan yang sering dilihat sebelah mata. Padahal, ia berhak atas apa yang ia punya. Wujud syukur pada Sang Maha Karya.
Peluang yang harus dan wajib untuk diberikan bagi mereka yang termarginalisasi.
—apa berguna ponsel di tangan dalam kesendirianku ini?