Janji kesejahteraan para penguasa kini sudah mulai terbiasa ditelinga rakyat tak bersuara
Puan berkerudung merah marun. Menebar senyum seteduh embun
Tidak bermaksud merendahkan Puan Maharani, posisinya sebagai keturunan Soekarno tidak sekuat ibunya, Megawati.
Puan Maharani diduga mematikan mikrofon atau mik anggota dewan saat menyampaikan interupsi pada Rapat Paripurna Masa Sidang V 2022-2023
Kini di masyarakat sering diperbincangkan siapakah calon PDI Perjuangan untuk pemilihan presiden 2024 nanti. Ganjar atau Puan?
Jokowi Presiden Indonesia Hobinya blusukan kemana-mana Sejak kita jumpa pertama Adik sudah jatuh cinta
Perempuan Indonesia menggetarkan hati penuh cinta.
Saat ini semua orang sedang menanti hadirnya "bayi politik" satu sudah lahir, yang lain bingung kapan melahirkan, malah ada yang menyodorkan Balita
TAK LAZIM, PUAN MAHARANI MENANAM PADI DENGAN CARA MAJU BUKAN MUNDUR
Mbak Puan Maharani cuma perlu bersabar, tak perlu terlalu reaktif menanggapi persepsi publik
pernyataan calon dari internal partai bisa dmaknai sinyal dukungan kepada Puan dan sekaligus peringatan bahkan ancaman bagi Ganjar.
Nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani berpotensi disebut sebagai capres-cawapres oleh Ibu Megawati saat acara HUT PDIP ke-50.
Puan dan para elit PDIP yang mendukung melihat potensi itu dan berusaha mencalonkan menjadi Capres pada 2024
Sebuah era baru yang tengah menanti di Negara Indonesia, dengan Puan Maharani Calon Presiden akan membawa harapan baru.
Meski keputusan Megawati cukup radikal mencapreskan Ganjar, namun punya peluang besar untuk menang sekaligus mengorbitkan Prananda Prabowo
Fakta menarik, disamping hubungan tetap baik Puan Maharani dan Ganjar Pranowo ternyata punya prestasi yang sama
Membahas posisi Anies dan Puan yang banyak kesamaan namun beda nasib
Paket capres-cawapres Puan-Ganjar baik sebagai peredam gejolak di internal PDIP
Maaf, bukan mau mendahului takdir, tapi saya mempekirakan usia Bu Megawati tidak akan sampai ke Pilpres tahun 2029 nanti.
Ataukah #MegaDikudeta dibuat untuk adu-domba antara elit PDIP di Jakarta dengan kader-kader di Solo?