Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Amnesia Nama-nama Bupati Jelang Pilkada

12 Juli 2020   03:41 Diperbarui: 12 Juli 2020   03:53 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu, saya tak ingin menulisi kisah Kabupaten Padang Pariaman bersama manusia-manusia hebat lain dalam kisah subjektif ayah -- anak. Tak hendak saya menulis itu sebagai kisah keluarga. Semua anak selayaknya bisa menulis kisah semua ayah. Dan ibu mereka. Bukan hanya tentang rudal kuning itu.

Biarlah, supaya saya tak ingin mendangkalkan yang dalam atau memperdalam yang dangkal, saya menjadikan ini sebagai bagian dari proses politik dalam pilkada Padang Pariaman yang dihelat tahun ini.

Satitiak jadikan lauik. Sakepal jadikan gunuang. Alam takambang jadikan guru.

Mari. Sebagai apa?

Program penulisan sejarah daerah. Biografi warga. Biar saya tulis sampai sebisanya, berhenti pada titik mana. Cek saja nanti.

Ya, sebagai Wakil Koordinator Wilayah Provinsi Sumatera Barat dalam Bappilu DPP Partai Golkar, saya akan menjadikan proses penelusuran dan penerangan sejarah provinsi, hingga ke tingkat kabupaten dan kota di Sumatera Barat menjadi PROGRAM ANGKEK PENA, ketimbang ANGKEK TALUA. 

Siapapun yang maju didukung oleh Partai Golkar, akan saya ikat "perjanjian akal budi", antara saya pribadi dengan mereka. Yakni, menulis sejarah, sebagaimana diajarkan dalam teori-teori ilmu sejarah, atau terserah berupa apa saja. Empu Prapanca masih bisa dilawan, koq!

Tak hendak menulis tentang kabupaten? Ya, tulislah tentang kisah ayah atau kakek masing-masing! Saya berjanji, kalau perlu menjual harta peninggalan ayah yang masih sangat utuh berupa tanah, kolam, rumah dan sebagainya itu untuk menerbitkan kisah-kisah itu! 

Biar anak-anak saling berbagi kisah ayah mereka. Saling intip dari kisah rumah ke rumah. Dipertukarkan. Dicari ibrahnya. Disaring. Disarikan.

Kalau tidak sanggup, saya sebagai Sekretaris Jenderal Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se-Indonesia (IKAHIMSI) Pertama (1995-1997) akan mengerahkan seluruh alumni IKAHIMSI untuk ikut serta. Mereka sangat terlatih dalam menulis, bukan hanya sejarah yang pendek dalam seratus tahun, bahkan juga sebagian dalam sejumlah abad.

Sebab, sebagai Ugang Piaman, saya tahun betul, bagaimana lamanya waktu yang terpakai, ketika dua ughang Piaman bertemu. Pastilah ranji dan silsilah yang diurai. Riawayat turun temurun. Rasa-rasanya, semuanya serba jelas, ketika seluruh hal dikonfirmasi. Sejarah lisan khas pesisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun