ketika kenyataan tak sesuai dengan bayangan,
ingin rasanya aku tetap tinggal didalam realitas semu yang aku ciptakan dahulu
tanpa ada rasa kecewa,Â
hanya aku seorang diri
dan beberapa karakter imajinasiku
bagiku, kaulah yang menarikku keluar dari realitas semu itu
tanpa kau sadari, kau mengalihkan semua perhatianku
kau merenggut semua inginku
sampai akhirnya aku hanya menginginkan kamu
melihatmu memperhatikanku, duniaku seolah goyang
melihatmu tersenyum padaku, aku merasa terbang
tidak ada yang lebih indah ketimbang berurusan denganmu
tidak ada yang lebih menyenangkan ketimbang mengobrol denganmu
ternyata aku salah,
kamu bukan menarikku kedalam realitas yang sesungguhnya
tapi mendorongku kedalam realitas semu milikmu
kamu berhasil membuatku dikungkung oleh kekaguman pesonamu
kamu juga berhasil membuatku sulit untuk melepaskan diri
sakit rasanya mengetahui fakta bahwa kau hanya menginginkanku untuk kepentinganmu
seperti sapi yang dirawat, dia tidak sadar bahwa dirinya adalah hewan ternak
dia terlena dengan kenikmatan suasana dan makananÂ
padahal dia sedang dimanfaatkan susu dan hanya menunggu waktu, dagingnya akan tersaji dimeja makan
tapi ini bukan tentang sapi,
aku adalah manusia
yang memiliki kehendak dan perasaan
yang bernalar tidak dengan emosi
terima kasih untuk waktu waktu yang telah berlalu
untuk hancur yang tak pernah terbayangkan
dan rasa sakit yang harus ditanggung
Poem by a little bit of Mega
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI