Mohon tunggu...
Imanraz
Imanraz Mohon Tunggu... chef

Hidup Di ERA Makanan di Foto , Omongan Dimakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Hati Yang Terlindas

29 Agustus 2025   16:17 Diperbarui: 29 Agustus 2025   16:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyuarakan isi hati, bukanlah dosa
Tapi dalam negara ini, menjadi kesalahan
Kami diam, tertindas tanpa ampun
Kami bersuara, terlindas tanpa belas kasihan

Di mana rasa keadilan? Hanya belasungkawa
Tak mengembalikan nyawa, tak menghapus luka
Kami menuntut hak, tapi ditolak tanpa alasan
Kami hanya ingin, hidup dengan martabat dan harga diri

Apakah ini jawaban kalian? Kami diam, kami tertindas
Kami bersuara, kami terlindas
Tapi kami tidak akan diam, kami tidak akan menyerah
Kami akan terus bersuara, sampai keadilan ditegakkan

Kami tidak butuh, belasungkawa kosong
Kami butuh, keadilan yang nyata dan tindakan yang konkret
Kami tidak butuh, janji manis yang tidak ditepati
Kami butuh, hak-hak kami yang dilindungi dan dihormati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun