malam ini aku kembali, pada kesepian lama bertahun-tahun dalam ketidakwarasan. aku sadar bahwa segala sesuatu akan berpulang tiada duanya. selama ini aku hanya lakon—mengikuti catatan bertumpuk-tumpuk hingga larut merayu malam. aku tetap terjaga demi menyongsong matahari yang siap menghujaniku dalam suka maupun duka.
di ujung pengharapan, hening adalah kesendirian dengan cara yang paling lembut. lalu aku kembali sibuk dengan bayanganku sendiri yang hilang terbawa hari. sungguh, demikian sesak mendatangi di  setiap inci tubuh berbalut perih.
sesekali, aku bertanya di tetesan daun keladi—perihal hiruk-pikuk ternyata semua palsu. senyuman palsu dan apaapa palsu. namun, aku t’lah banyak berlatih kekeliruan hingga kudapati kelu di antara bulan bintang saling bertabrakan di lerung  hatiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI