"Hm.. An..!" Aku yang mulai kesal.Â
"Makanya dengerin dulu! Ini ni berita yang spektakuler. Lebih dari si Anggi apalagi ibu guru favorit kamu? Si Ibu Milia. Pasti kamu terkejut deh.." Andri yang mencoba menjelaskan dan menutup buku ku.Â
"Hm..?? Yaudah apa. Awas kalo gak Se spektakuler seperti tadi kamu bilang. Kamu yang bakal aku tendang keluar kelas An!" Aku yang jengkel sembari menghela nafas.Â
"Tunggu-tunggu.. Ayo ikut aku dulu. Ngerjain PR nya nanti di terusin." Sambil menarikku keluar kelas.Â
"Ya yaa ya. " jawabku.
Sesampainya di depan kelas. Di lapangan ada 1 mobil mewah yang terparkir.
"Hm.. lagi ada penjabat yang mampir ke Sekolah ya An. Apa Artis Ibu Kota? Yang capek-capek mampir ke sini." Jawabku dengan melas dan capek.Â
"Ini lebih dari itu Can. Udah tunggu aja sebentar!" Andri yang terus memaksa.
"Dah ah. Aku gak berminat ngelihat penjabat yang sok-sok memberi bantuan kalo lagi musim caleg. Terus apalagi Artis? Yang suka cari sensasi biar di liput Media. Dah ah! Aku mau ngerjain PR aja. "Aku yang memalingkan muka dan mulai berjalan ke arah kelas.Â
"Can.. tunggu dulu sebentar napa?!"
"Males An. Mendingan buat PR?!" Aku yang telah emosi dan pergi meninggalkan Andri di Taman depan kelas.Â